Ketika Ku Garap Babby Sitter Pamanku

Sabtu, 22 Agustus 2009


Cerita Seks Pesta Sex - Ketika Ku Garap Babby Sitter Pamanku. saya akan menceritakan kisah sex saya dengan ina, baby sitter paman saya yang ada di Ibukota. Ina ini mukanya cantik sekali, rupanya menurut saya telah mengalahkan pembantu saya, paini. Tetapi, kalau masalah badan, Paini tetap nomor satu.
ce
Sejak saya memerawani paini, dia menjadi lebih care dengan dirinya seperti mencukur bulu kakinya, memakai body lotion, menggunkan cutex, meminum jamu perapet vagina biar liangnya tetap memuasaka aku, menggunakan bedak untuk vaginanya, pintar berdandan, bahkan yang tadinya risih dengan payudaranya sekarang dia merasa bangga dengan payudaranya, sekarang dia menggunakan gel untuk mengencangakan dan membesarkan payudaranya serta menggunakan penyangga dada agar pertumbuhan dadanya terarah dan biar tambah kenyal. Rupanya cara ini terbukti,

Dari Cupnya B, sudah berubah menjadi C, sehingga ukuran Branya sekarang 36C, serta tambah kenyal (sangat-sangat kenyal) sekali bila saya meremasnya, dan
apabila melewati jalan berbatu atau polisi tidur, para pria tidak lagi melihatnya karena payudaranya terlihat seperti batu tidak bergoyang
karena menggunakan penyangga payudara dan sikapnya berubah, dari yang Ndeso, sekarang ia percaya diri. Dia juga tidak menggunakan Bra lagi
karena saya larang dan seluruh CDnya saya suruh buang dan saya belikan G string Dia sudah mempunyai keahlian tarian erotis yang ia pelajari
dari Video porno yang saya sering pinjam dari teman saya. wah, sangat membanggakan. tetapi dia tetap santun dengan kedua orang tuaku serta
tetap sayang dengan adikku, kalau ada orang tuaku, dia selalu menggunakan baju yang tebal agar tidak ketahuan tidak menggunakan bra dan
apabila kedua ortuku pergi dalam waktu yang lama, dia menggunaka pakaian seksi yang belikan (lebih cocoknya colongan) pakaian ketak, tipis,
belahan dadanya kelihatan minim-minim seperti tanktop, rok mini atau lainya. serta biasanya saya diberi tarian erotis olehnya serta Ngesex
senganya. Tidak hanya paini berubah, sayapun begitu, kehidupan saya menjadi teratur dan teroganisir. saya rajin menggunakan senam kegel agar
bisa tahan lama.
sekatang kita fokus lagi ke ina, dia adalah orang sunda, terlihat dari logatnya apabila dia berbicara. dia sudah kerja di rumah paman saya 1
tahun. usianya 17 tahun. usia muda dan tentunya nikmat untuk ditiduri juga. tingginya lebih tinggi sedikit dibandingkan paini. payudaranya
juga proporsional dengan tubuhnya dan dia sangat cantik, cuman dia lebih gelap daripada paini(karena rajin pake body lotion). ya kulitnya
indonesian banget lah. mukanya sayu dan bibir yang pink tanpa lipstik dan selalu basah karena suka digigit olehnya. kalau saya melihat dia
sedang gigit bibirnya membuat saya jadi berfantasi mencium bibirnya atau di anal olehnya ohhhh. tapi jujur, pantat ina lebih bulat dan besar
daibandingkan paini. Saya baru mengenalnya ketika pamanya beserta istrinya datang jauh-jauh kerumahku hanya untuk silaturahmi dengan seorang
gadis berseragam putih yang sedang menggendong anak dari paman saya. Paman saya adalah orang arab yang punya usaha restoran di jakarta, paman
saya ini punya bujet tinggi. tetapi dia alim dan rendah diri. sebut saja namanya pak amad. ketika saya melihat dirinya, dia langsung
menundukan kepalanya dan langsung bermain dengan bayi itu dan menginap selama 3 hari. saya punya feeling bahwa gadis ini pemalu berat.
rupanya feeling saya ini benar, ketika saya berusaha mendekati dirinya, dia langsung menjauh dan ketika saya bertanya namanyanya. dia
mengucap dengan kata yang sangat simpel “ina” dengan lirih dan langsung menjauhiku. Apa dia takut dengan saya?. kemudian saya menugasi paini
untuk “menginterogasi” dia. Tapi kalau paini. dia bicara dengan lancar. tentunya paini memberikan pertanyaan terselubung untuk mengetahuinya.
Rupanya dia memang malu ke saya. selama di rumah saya, dia tidur bersama paini di kamar pembantu dan saya nguping di balik pintu yang ditutup
oleh paini.
“ina, kok kamu tadi diajak bicara sama mas andi kok takut sih?, mas andi nggak gigit kok”
“hihihi, kamu bisa aja deh”
“trus kenapa toh?”
“saya malu sama mas andi”
“kok malu sama mas andi?”
“nggak tau, kalo saya dekat denganya, saya jadi “ndredeg” (nervous) nggak tau kenapa”
“Ooo gitu to, kamu naksir sama mas andi ya?”
“enggak sih, lagipula dia apa mau sama gadis desa kayak saya ini”
“Eee jangan gitu dong”
“ni, kamu kan udah lama tinggal disini kan?”
“iya, kirakira udah 3 tahunan lah”
“berarti kamu tau sifatnya mas andi dong”
“iya, emang kenapa?”
“mas andi tuh sifatnya gimana?”
“baik hati, tidak sombong, wah pokoknya teratur deh, eh tapi kok kita bicarain mas andi sih?, kamu naksir ya”
“nggak, nggak sama sekali”
“yang benerrr?”
“iya”
“haah(menguap) aku ngantuk ,aku bobo duluan ya, kamu nggak bobo?”
“nggak, nanti aja. aku mau ngasih minum ke majikanmu. met bobo ya”
kemudian saya lari kedapur dan paini tentunya juga ke dapur karena saya suruh juga kedapur. kemudian saya suruh dia berbalik badan dan saya
peluk dia dari belakang sambil kedua tangan saya meremas payudaranya. spontan penis saya naik dan saya gesekan ke pantatnya
“gimana tadi interogasinya say?”
“oh iya mas rupanya…..”
“(saya potong ucapanya) iya tadi aku nguping”
“tadi mas nguping to sshhh?” katanya sambil mendesah
“iya, makasih ya kamu muji saya”saya berkata sambil bibir saya mengecup lehernya
“ah, saya kan cuma berkata apa ada nya sshhh geli mas” katanya sambil mendesah
“tapi kamukan ngasih positif ke ina”
“tapi kan memang begitu ahhh”
“kamu juga pinter paini, kamu itu cantik, seksi ,montok terus bikin mas puas lagi” tangan kananku yang berpindah dari payudarnya menggerayap
di balik celananya yang sudah basah dan bibir saya dari leher ke kuping
“ah mas juga pintar puasin paini geli mass”
“paini, kalau kamu bicara sama ina, kamu laporan ke saya ya, tapi kalau cuma tentang masalah perbantuan nggak usah lapor”
“iya mas, emang kenapa sih mas nyari informasi tentang ina sih?”
“mas tertarik aja sama ina”
“mas juga mau tidurin ina ya?”, wajahnya penuh cemburu
“kok kamu tahu sih” kataku sambil meraba vaginanya
kemudian wajahnya yang mendesah itu berubah menjadi cemberut”
“mas, aku nggak rela kalo mas tidur sama ina, emang mas udah bosan sama paini ya?
“nggak, mas nggak pernah bosan sama paini, kamu itukan cantik, seksi, liat deh susu kamu, mas lebih demen susu kamu yang besar dan montok.
liat ina, susunya kan nggak kayak kamu punya, trus kan kamu punya tarian ‘maut’ tapi liat ina, mungkin goyang ngebor aja nggak bisa”
“terus kenapa?”
“mas cuma pengin sesuatu yang baru, biar mas punya semangat baru aja, nanti kalo mas tidur sama ina, kamu tetep mas kasih kok, namanya
threesome”
“janji ya mas”
“mas janji deh”
“omong-omong trisam itu apa mas?”
“three some itu kita main sex 3 orang, bisa 1 laki-laki dengan2 2 orang”
“tapi mas kan cuma punya satu burung, trus satunya lagi ngapain dong?”
“ya gantian dong painiku sayang”
kemudian saya mengeluarkan HP dari kantong saya menggunakan tangan kiri saya dan saya cari film porno dalam HP saya, sejak memori hp saya di
upgrade 2GB, bertambah pula film porno saya sehingga rada kesulitan mencari film three some,tapi akhirnya ketemu juga dan langsung saya
putarkan, ketika saya putar saya terdengan suara teriakan. kemudia saya panik dan langsung mengecilkan volume, untung semua sudah tidur, kalo
ketahuan, paini bisa dipecat dan saya bisa dimarahi ortu saya
“kayak begini lo paini”
kemudian dia melihat video tersebut. kelihatanya dia serius sekali melihat film yang saya berikan. film itu berdurasi 1.5 menit, karena sudah
tidak ada lagi pembicaraan, saya lebih keras meremas payudaranya dan memijit clitnya
“mas, aku nggak bisa jilat memek kaya di film itu lo mas aduh ngilu mas(saking kerasnya saya meremas payudaranya)”kemudian saya ruangi
tekanan meremas payudaranya
“makanya kamu harus belajar, biar bisa kayak di film itu”
“tapi mas, saya kan nggak lesbi”
“nggak, mas nggak nyuruh kamu jadi lesbi, tapi kamu harus tau gimana cara mas andi muasin kamu, dan kamu harus praktekan ke ina, lagipula mas
nggak suka cewek lesbi”
“Oooo gitu toh, mas, aku udah mau keluar nih argghh”
“ya udah, keluarin aja”
kemudian cairan kental itu akhirnya keluar juga akhirnya. kemudian tanganku yang yang sudah dipenuhi maninya saya cuci di di wastafel
“mas, makasih ya sudah nyenengin paini”
“mas juga seneng kok”
“mas, pak amad sudah tidur belum?”
“sudah, eh kamu paini, aku masih ngaceng nih, kamu tolong kocokin sama ngemut burung saya ini”
“iya mas”
kemudian saya duduk dikursi di ruang makan. kemudian paini mulai mengocok alat kejantanan saya. aduhh sungguh enaknya hidup punya pembantu
kayak dia ini nggak nyesel dulu ibu saya membawanya dari desa dengan susah payah melewati jalan tidak beraspal, berbatu, penuhtanjakan ke
pegunungan, bahkan sampai masuk ke sawah karena jalanya curam. kocokan mautnya memberi sensasi luar biasa. desahan-desahan lirih saya keluar
begitu saja. mungkin sudah ratusan kata “ahhh”, “ohhh” , “yess” saya lontarakan. itu baru kocokanyanya apalagi emutanya. serasa saya tidak
perlu jauh-jauh ke surga untuk mencari bidadari karena bidadari itu sedang jonkok dihadapan saya sambil menjilat dan mengemut penis saya “ahh
paini kamu ahh pintar sekali ahh yess ohh” desahanku berulang ulang “sedot lebih keras lagi” dan tangan-tang kecilnya memainkan burungku.
emutan saktinya memang sungguh enak. giginya tidak pernah mengenai burungku karena dia adalah pengemut profrsional. two thumbs up deh.
kemudian beberapa menit kemudian akhirnya mani saya keluar dan paini langsung menelan maniku saking nikmatnya. kemudian saya langsung
menaikan celanaku dan saya cium mulutnya itu.
“paini, saya bisa minta tolong nggak?”
“apa sih yang nggak saya lakukan mas?”
“saya minta tolong kamu diam-diam bawa tasnya si ina”
“saya usahain deh”
kemudian sekitar lima menitan saya menunggu, kemudian paini kembali dengan membawa tas merah jinjing. kemudian kami berdua melihat isi tas
ina. isinya softex, 3 bh CD, 2 bh dan 1 celana jeans dan 1 T-shirt lengan pendek. berarti dia benar-benar menyiapkan dengan benar. kemudian
saya berpikir menghilangkan 1 buah bhnya dan 1 CD supaya dia tidak memakai bh dan CD di hari ke 2 & 3 agar mengerti bentuk payudaranya.
kemudian saya mengambil BH putih berendanya dan saya suruh paini untuk kemudian kembali dan bh yang wangi tersebut saya sembunyikan di bawah
springbed tempat tidurku dan langsung tidur.
kemudian paginya benar. Pada pagi hari setelah mandi saya mau memakai baju putih abu-abu saya untuk mempersiapkan sekolah. kemudian setelah
mengancing baju ada ketukan pintu. kemudian saya suruh masuk dan kemudian paini dengan pakaian baju ungu longgar dengan celana pendek datang
masuk ke kamarku
“mas andi sesuai dengan printahnya tadi malem saya mau nglapor “
“mau nglapor apaan”
“tadi sesudah ina mandi terus pas mau pake baju pas buka tas dia ngomong ke saya katanya bhnya sama CD ilang satu”
“terus dia ngomong apa”
“ni, kok perasaan kutangku ama CD kok ada yang ilang ya?”
“trus kamu bilang apa”
“trus saya bilang munkin ketinggalan di tas tapi dia malah ngeyel udah ngecek sebelum berangkat”
“terus?”
“eh dia malah nuduh aku nyolong bhnya”
“trus saya marah sambil nunjukin susu saya sambil bilang ‘enak aja kalo ngomong, ngomong tuh ati-atiya saya tuh gak pake bh dan CD kamu!,
lagipula bh kecilmu dan CD kumalmu saya itu apa muat di susuku dan pinggangku nih liat nih’trus ina minta maaf ke saya dan saya maafin”
melihat dia yang terbawa emosi menyeritakan sampe memamerkan kan susunya otomatis membuat penis saya naik lagi. kemudian dia minta maaf
karena terbawa emosi sehingga memamerkan payudaranya dan CDnya . kemudian saya melihat ke jam dinding “wah, rupanya masih ada waktu lebar
nih”
kemudian saya langung melepas handuk saya.
“paini, paini….. kamu ini bikin saya panas lagi, padahal kamu itu udah ngemut penis saya tadi malam. kamu bikin saya kesal”
“maaf mas, saya lupa”
“saya maafin kamu tapi….., kamu tahu kan?”
“iya mas”
kemudian dia mendekat padaku
“paini, sudah lama saya nggak rasa’in pantat kamu. mungkin perih tapi dengan ini saya maafin kamu”
“mas, kenapa nggak lewat depan aja?”
“udah kamu nurut aja, kamu mau dimaafin gak?”
“i..iya mas” katanya sedikit takut
“makanya kamu nurut aja, saya kan nggak pernah bikin kamu kecewa, masa enak mulu, tapi sekali ini aja rasain sakit sebentar nggak mau sih!”
“iya mas, saya nurut saja”
kemudian dia dalam kondisi pasrah dia menuju ke tempat tidur dan telungkup. kemudian saya berdiri diatasanya dan saya berkata,”bikin dirimu
seenak munkin, cuma 15 menit kok, tahan sakitnya”
“iya mas, yang penting mas senang”
kemudian saya mulai memasukan penis saya pertama dan kemudian berulang ulang. semakin lama semakin cepat, “ah,ah,ah,ah” desahanku ketika
menyoblos pantat besarnya itu. kedua tangan saya memukul-mukul pantatnya “tas tos tas to” bunyi tanganku memukul pantatnya yang sudah memerah
itu. dan saya mendengar suara rintihan kesakitan “auw-auw mas aw pelan mas” suarannya lirih. tetapi suara itu malah membuatku semakin
bersemangat dan beberapa menit kemudian akhirnya saya menegluarka mani di pantat semoknya itu.
“sudah paini, aku sudah keluar sekarang berbaliklah”
kemudian dia berbalik. saya melihat mukanya hidungnya merah dan meihat matanya berlinangan. kemudian saya mencium kedua matanya
“sudah paini, jangan nangis lagi, sayakan jarang menikmati yang kayak begini, saya tidak rela melakukan kayak begini setiap hari. karena saya
sayang kamu. saya mungkin cuma melakukan ini 1-2 kali setahun karena saya tidak suka menyiksa kamu. udah jangan nangis lagi”
“iya mas saya ngerti kok. Lagipula ini saya salah mas kenapa menyiksa mas dengan memamerkan tetek dan CD saya”
“udah-udah, sekarang kamu jilat penis saya biar bersih
“iya mas” kemudian senyumnya mengembang lagi
kemudian dia mulai membersihkan penis saya yang mengekerut itu sampai bersih. kemudian saya menggunakan CD dan celana saya. pada saat saya
keluar rumah dan naik angkot saya merasa bersalah dan saya berpikir “nanti juga penisku turun sendiri, nggak usah nyiksa paini, ah mungkin
kelewat nafsu aja kali”
kemudian saya sekolah seperti biasa. dan biasanya perempuan di sekolahku ingin menrik perhatianku. tetapi saya tidak tertarik. sejak saya
biasa ******* dengan paini sifat saya menggoda wanita berubah menjadi cuek, mungkin, karena jarang digoda lagi, dia malah jadi caper. ada
yang ngedip mata, memberi senyuman. saya cuekin semua, tapi malah ada sebagian wanita anggap kecuekan saya itu keren. malh digila-gilai saya.
setelah itu saya pulang. rupanya paman beserta keluarga termasuk ina ke pariwisata terkenal di tempatku dan kebetulan saya les di bimbel
terkemuka sampai magrib.
kemudian setelah itu saya langsung pulang. rupanya mereka sudah pulang semuanya. ina yang sudah mandi pada waktu itu kelihatan dia
menggunakan T-shirt lengan pendek ketat dan rok terusan. tapi saya bingung. kok dia masih menggunakan BH dan CD?. kemudian saya menemui
paini.
“paini, kok si ina masih pake BH dan CD sih, kamu pinjemin ya”
“nggak kok mas, mungkin dia pake BH dan CD bekas”
“kalo gitu, paini, kamu bikin dia melepaskan BH dan CD-nya, caranya gini, bilang aja kalo pake CD dan BH bekas bikin susumu nanti jamuran
terus gatel-gatel dan nanti memek kamu gatel-gatel nanti jamuran susah diilangin”
“iya mas”
kemudian saya nguping lagi ucapan mereka
“ina, kamu pake CD ama BH bekas ya?”
“kok kamu tahu”
saya takut paini tidak bisa membalasnya, tapi rupanya di pintar juga
“kan tadi pagi kamu ngomong sendiri ke saya, eh nanti jamuran lo”
“ah, yang bener kalo ngomong”
“iya betulan, temanku aja yang pake CD dan BH bekas terus susunya ada panunya sampe digaruk berdarah terus memeknya juga kalo kencing perih
rasanya”
“yang bener”
“iya bener, kalo nggak percaya, besok palingan kamu juga ngrasain nasibnya sama dengan temanku”
“iya deh aku copot”
kemudian ina mencopot bajunya terlebih dahulu dan baru kedua pakaian dalamnya. sayangnya saya tidak memasang one way mirror seperti dikamar
mandinya. kenapa tidak mengintip dari kamar mandi?, karena waktunya tidak pas. selalu telat. kemudians setalah itu kelihatanya dia maukeluar
kasih susu anaknya pak amad.
kemudian saya menyuruh paini untuk akrab denganya sampai besok karena waktu-waktunya kemarin sangat padat dan saya juga lupa mengingat ini.
saya menyuruh ini agar ina percaya dengan paini. kalau sudah ada kepercayaan maka membuat mudah untuk tidur denganya. dan akhirnya kepercyaan
itu tumbuh antara mereka karena mereka sudah mengorol yang mendalam (seperti pacar). kemudian saya memanggil paini untuk melanjutkan rencana
saya yang kedua
“paini, sekarang kamu kasih minum, ini obat tidurnya biar bisa saya jamah karena pakaian dalamnya copot. jadi nanti tinggal saya buka roknya
dan angkat bajunya. kemarin saya ingin melakukan tapi ina ini tidurnya lasak(suka bergerak). saya takut nanti ketahuan rencana saya. kemudian
ketika membuat minuman, anaknya pak Ahmad menangis keras. kemudian ina yang ada di kamar pembantu langsung lari ke ruang keluarga. Anak itu
menangis terus, dicek, popoknya tidak basah, kemudian ina ke dapur. Dia melihat kami dengan wajah bingung. mungkin karena tidak berani nanya
saking malunya, dia langsung menggotong termos, botol susu dan toples susu bayi. kemudian saya melihat dia membuat susu di dekat keranjang
bayi, kemudian dia memberikan susu itu tapi bayinya tidak mau. kemudian pak amad dan bu amad datang. mereka juga panik melihat bayinya
menagis terus. kemudian oertu saya beserta ina pergi ke dokter anak. kemudian setelah sepulang dari dokter anak, diketahui lagi sakit, oleh
maka karena itu mereka bertiga, pak dan bu amad serta ina mereka lembur. kalau begini, saya ga’ bisa trheesome yah gagal total, saya tidak
berhasil menidurinya. Tapi, rupanya segala kekecewaan tersebut terganti pada esok harinya yang tidak kuduga. Seusai pulang sekolah, dimana
pak amad rupanya meninggalkan undangan ultah yang akan dirayakan satu minggu lagi. kemudian saya lihat ke kalendar. wah rupanya hari sabtu,
tanggal merah lagi, rupanya ada hari besar nasional. kemudian saya bersorak gembira. Kemudian ketika ortu datang, mereka membaca undangan
tersebut. dan saya yakin pasti aku juga diajak. “Di, kamu mau ikut nggak ke rumah paman amad?”, “mau” itu langsung keluar di mulutku dengan
cepat dan saya beritahu paini, rupanya dia juga senang. Sebelum kami sekeluarga berangkat. Saya dan paini mengatur strategi menjebak ina. dan
akhirnya setelah sepulang sekolah kami sekeluarga termasuk paini pergi menggunakan mobil. mobil yang kami gunakan adalah mobil MPV yang
sanggup memuat 7 orang. ortu kami duduk di depan, saya dan adik saya duduk di tengah dan paini duduk dibelakang. baru beberapa kilo, adik
saya langsung pelor dan dia tidur memanjang dan akhirnya saya migrasi ke belakang. pada saat dibelakang, tangan-tangan jail saya merayap ke
badanya. alunan radio mampu menyamarkan desahan, desahan kecil paini, tapi saking konsentrasi ortu saya nyetir, mereka tidak tahu apa yang
saya lakukan. saya mentyuruh paini sejak awal untuk menggunakan rok selutut dan tidak menggunakan CD agar mudah merabanya dan menutupnya
ketika kami berhenti di pom bensin. saya apabila tidak mendengarkan radio maka tidur, apa bila tidak tidur, maka tangan jail saya merayap
lagi. saya suka mengelus pahanya yang mulus itu dan usil memasukan jari saya keclitnya. terhitung paini sudah 8 kali mengalami orgasme karena
saya raba vaginanya selama 12 jam perjalanan. dan setelah menunggu sekitar 12 jam, akhirnya kami sampai ke rumahnya. rumahnya besar sekali.
bisa 300m2 rumahnya. sangat berbeda dengan rumah saya. rumah ini sudah berastitekstur modern. terhitung 3 mobil mewah berjajar di rumahnya.
ketika kami sudah berada di depan rumahnya. Ina, gadis itu mendorong pagar tersebut. senyum saya mengambang melihat gadis itu. kemudian kami
disambut oleh pak dan bu amad. kemudian saya mulai menjalankan propaganda saya. Karena paini dan ina sudah akrab, maka menjalankan propaganda
yang saya lakukan. setelah malam hari, saya mulai menyuruh paini menjalankan propaganda tersebut. saya menyuruh paini berbicara intim dan
saru untuk diperbincangakan. setelah bincang panas, paini melapor kepada saya, dia melaporkan yang dia bincangkan dan seperti ini:
(basa-basi dulu)
“in, kamu udah punya pacar belum?”
“udah, tukang sayur di depan”
“kamu sama tukang sayur itu ngapain aja”
“rahasia dong”
“ayo dong kita kan sama-sama pembantu”
“kita ciuman mulut trus mas karno pernah juga megang susuku”
“gimana rasanya?”
“duh, mulutnya bau, abis itu dipegang sakit diteken keras-keras”
“hahaha emang enak, eh aku mo nanya nih. boleh nggak?”
“boleh, emang nanya apa?”
“kamu pernah begituan belum?”
“begituan?”
“sex, hubungan suami istri”
“belum, tapi pernah baca”
“baca?”
“iya, ceritanya begini, ketika saya sedang membersihkan perpustakaan saya liat pak amad serius baca novelnya, hampir setelah makan atau
pulang kerja pak amad selalu baca novel ini. kemudian saya penasaran. setelah pak amad pergi kerja diam-diam saya baca novel ini, di depannya
ada tulisan nick carternya kemudian saya baca di kamar saya. ketika saya membaca, entah kenapa tetek saya jadi tegang paini, terus puting
saya jadi keras. kalo saya tarik ya mbak, rasanya uenak banget mbak, tapi kenapa memek saya jadi basah mbak terus pengen pipis terus”
“itu namanya terangsang mbak”
“terangsang, apaan tuh?”
“wah susah neranginya in, pokoknya itu artinya kamu sudah siap untuk ditiduri”
“kok kamu tau sih, emang pernah ngalamin ya?”
“iya, bahkan sampai puncaknya malahan, rasanya enak banget mbak sumpah”
“wah kayak apaan sih?”
“kamu mau tau rasanya?”
“iya mbak, mau banget”
“kalo gitu, yuk kita bugil bareng-bareng!”
“nggak salah nih?”
“udah, tenang aja, kita kan sama perempuan, ngapain takut!”
“iyaya, yuk!”
kemudian mereka bugil bersama. kemudian ina disuruh paini tidur. kemudian disuruh untuk menutup mata. kemudian paini mulai memegang payudara
ina, kemudian paini memuntir-muntir payudara ina. ina kemudian menggelinjang-menggelinjang kegelian
“humph paini ahh geli kamua dapat ilmu dari mana sih?”
“dari mas andi”
“ha! kamu tidur sama mas andi!” dia yang tidur langsung duduk
“iya, emang kenapa?”
“rasanya gimana?”
“aduh mas andi udah ganteng, gagah, berotot lagi wah jangan tanya deh!”
“emang kamu diapain aja sama mas andi?”
“wah, susah neranginya, pokoknya mas andi itu muasin aku banget in, yang gampang ya dipratekin”
“iya deh”
kemudian ina tidur kembali. kemudian paini meremas-remas payudara ina. kemudian diemut-umut payudara kanan “hmph enak paini terus ahhhh”
kemudian payudara ina satunya lagi. kemudian paini mulai meraba raba vagina ina. “dhuh geli paini” kemudian paini mulai mencari clit ina.
“ahh paini terus paini ahh” ina menggelinjang keenakan. kemudian beberapa menit kemudian mani keluar dari vaginanya “crot…crot” vaginanya
basah karena maninya
“gimana ina uenak kan?”
“iya enak besok-besok banget lagi dong…..”
“nggak ah males”
“kok males, padahal tadi saya keluar pertama kali loo, saya kan moo lagi…..plis”
“nggak, jangan sama saya!, saya tadi cuma mengenalkan”
“plis, padahal tadi enak banget lo ni”
“jangan minta sama saya tapi minta…..”
“sama siapa’
“sama majikan saya, mas andi”
“saya malu mbak sama dia, diakan ganteng,gagah, dia apa mau sama saya”
“ya saya usaha’in ya malem-malem besok”
“tapi paini…..”
“alah nggak ada tapi-tapian, dia juga yang ngenalin aku ini kok”
kemudian paini keluar dari kamar pembantu itu dan melapor pada saya. dan saya sudah siap bertempur dengan 2 orang sekaligus. besoknya saya
dan keluarga kami merayakan pesta ulang tahun di restoranya. ah, malasnya acara kayak begini. kemudian saya meliat ina yang berada pojok
sana. dan saya mendekatinya.
“in, katanya paini kamu mau tau rasanya sex itu ya…..?”
“i…iya mas. nggak boleh ya mas”, katanya. wah dia tidak menghindariku. ini adalah kesempatan emas
“boleh kok, saya malah merasa senang”
“yang bener mas”
“iya, saya seneng banget”
“makasih ya mass”
“nanti malem ya, kamu pake yang bagus ya”
ini adalah acara paling malas saya ikuti. dan akhirnya kami pulang sore hari. hari itu hari yang melelahkan. kedua orang tua saya dan adikku
sangat semangat mengikuti acara ini, saya yakin energinya betul-betul terkuras. begitu juga dengan pak amad dan ibu amad yang sangat terkuras
karena jadi panitianya. padahal masih jam 19.30 tapi semua pada bobo. ini kesempatan saya. kemudian saya mengambil obat kuat terkenal dan
meminum 2 tablet sekaligus. wah rasanya minum ini saya jadi fire. kemudian saya mantapkan kakiku ke kamar pembantu. kemudian saya mengetok
pintu di depan. kemudian ina keluar dengan daster pendek bewarna merah muda. tentu paini sudah saya suruh keluar dan saya suruh mengintip
dari celah pintu yang memang saya sengaja tidak memnutupnya sampai full supaya paini mengintip
“kamu cantik deh ina”
“ah mas bisa aja”
kemudian saya langsung melumat bibir merahnya, cukup lama, saya yakin dia sangat menikmatinya. kemudian saya mengigit kecil kupingnya dan
membuang napas di lupang kupingnya “Hmph mas geli” ucpanya. kemudian saya turun ke lehernya. ahhhh wangi parfumnya membuat saya jadi tambah
horny. saya jilat lehernya dan gigit kecil sampai tanda merah di lehernya. dia mendesah kegelian “mas geli mas jangan mass”. tapi kata itu
membuat saya bersemangat. kemudian dari lehernya saya turun ke pundak kananya nya yang mulus saya gigit-gigit kecil pundaknya dan tali
dasternya sama tali bra-nya saya gigit sampai turun kebawah dan tangan kiri saya memijat mijat kecil pundaknya dan mulai menurunkan tidali
daster dan BHnya. kemudian saya turunkan sedikit demi sedikit bajunya dan akhirnya kedua payudaranya yang belum matang tapi proporsiorna
dengan kemolekan tubuhnya yang sintal itu. kemudian sekejap dia langsung menutup kedua gunungnya yang padat itu
“lo kok ditutup sih in?”
“malu mas”
“kok malu, susumu kan bagus”
“malu mas susu saya diliatin mas, ini pertama kali susu saya diliat sama laki-laki”
“udah ina, nggak usah malu-malu, lagipula kan cuma saya yang ngeliat”
kata bohong itu keluar begitu saja dari mulut saya. padahal paini yang ngintip celah itu rupanya sudah panas. kemudian saya cium lagi
mulutnya yang merekah itu dan kedua tangan saya meremas-remas payudaranya. kemudian kedua tangan saya saya pusatkan ke putingnya. saya puntir
puntir kedua putingnya. kemudian putingnya saya cubit dan saya putar-putar toketnya saya. kemudian kepala saya saya taruh di tengah
payudaranya kemudian saya suruh ina untuk memegang payudaranya dan kepala saya dijepit oleh payudaranya. ohhh enaknya seperti kepala saya
dipijat-pijat. kemudian mulai kepala saya menekan payudaranya kirinya dan saya mulai menjilat payudaranya. kemudian saya memasukan seluruh
payudarnya ke mulut saya. “dhuh mas ngilu mas” katanya. kemudian saya emut dan gigit-gigit kecil puting kanan kerasnya(seperti orang bilang,
dahulukan yang kanan baru yang kiri). “mas enak mas ahhh geli mas achhh” desahanya dan sebaliknya. kemudian saya membuka celananya. terlihat
sebuah CD biru muda yang berenda sudah basah dan sepasang paha putih yang kontras. kemudian saya lepaskan CDnya. rupanya tidak ada perlawanan
sama sekali. kemudian tertampaklah sebuah tempik yang sudah berlendir dengan jembut lebat. rupanya dia tidak pernah mencukurinya. kemudian
saya raba dan hidungku saya gesekan di celah vaginaya yang pink itu. “mas enak mas udah masukin aja ahhh udah enggak tahan mass” katanya yang
sudah penuh nafsu. tetapi tentu saja tidak saya langsung masukan dengan penis saya. saya masih ingin membuatnya orgasme dulu agar vaginanya
basah. kemudian, saya membuat bibir saya menjadi “O” dan mulai menyedot vaginanya. tidak lupa lidah saya juga menjulur mencari itilnya. “mas
enak mass ach mas ouw…..”desahanya berulang ulang tak tahan menerima kenikmatan yang dialaminya. kemudian setelah beberapa menit kemudian,
“mas mau pipis nih…”
“udah keluarin aja”
“tapi masak saya keluar di mulut mas?”
“udh nggak papa”
keliatan dia menahan orgasmenya karena dia tidak mau mengeluarkan maninya di depan muka saya. saya jadi makin bersemangat, saya semakin
menguatkan kekuatan sedotanku. semakin tidak kuat dia menahan dan akhirnya setelah bergelut dengan vaginanya akhirnya dia keluar juga,
maninya sangat kental, lebih kental dari susu kental manis. tapi entah kenapa dia malah mengelap mukaku dengan BH-nya
“maaf mas saya pipis di muka mas”, katanya sambil mengelapku
“ah nggak papa, ini namanya orgasme”
“Oooo”
“ina, kamu udah siap belum?”
“siap ngapain mas?”
“udah siap mas masukin burung mas ke memek mas”
“ina siap aja kalo mas mau”, katanya sambil malu-malu
“tapi, nanti ini rada perih, kamu tahan ya…”
“iya mas….”
“ina, tolong kamu copot baju saya”
kemudian dia grogi ketika mencopot baju saya dan paling grogi pas membuka celana jeans saya. ketika dia menyentuh kancing celana saya. dia
diam sejenak. kemudian saya memegang kedua tanganya dan menuntunya dia membuka kancingku. mukanya merah menyala. begitu juga membuka
resliting celanaku. dan dia menyemnggol kontholku. rupanya dia tambah grogi. kemudian celana jeans saya akhirnya copot juga. dan
tertampanglah saya dengan CD putih yang terkenal “anti nyelip” dengan bulu yang lebat di paha dan betisku. tangannya yang masih saya pegang
saya gesekan dengan burung saya yang sudah “njendol” di dalam kolor yang minta jatah. pada awalnya, dia menggunakan punggung tanganya karena
masih malu. tapi lama kelamaan, dia mulai berani berani mengelus penisku. dan ketika tanganku melepasnya, dia mulai berani mengelus-elus
penis ku. kemudian saya suruh melepaskan kolorku. kemudian dia mulai berani melepaskan kolor ku. terlihat dia takjub meliat burungku. setelah
itu saya suruh jongkok
“in, kamu tolong kocokin dan emut burung saya ya”
“carnya gimana mas?”
“dengan cara kamu pegang burung saya terus kamu urut ke depan kebelakang?”
“kalo ngemutnya gimana mas?”
“caranya kamu masukan burungku ke mulutmu, tapi jangan kena gigi, kayak ngemut permen lolipop”
kemudian dia mulai memasukan burungku ke mulutnya, dia rupanya tidak pandai mengocok dan mengemut penisku, sesekali dia mengenai giginya yang
membuat rada sakit dan kocokanya juga tidak teratur seperti pertama kali paini mengocok burungku. mungkin karena paini sering menyuci dan
memeras baju tidak seperti ina yang sudah terbiasa dengan mesin cuci di rumah ini. tetapi rasa itu tertutupi oleh nikmatnya emutan ina yang
sensual. “ah enak ina terus ahh yess” desahanku. setelah berselang beberapa menit kemudian saya akhirnya mengeluarkan mani juga. penis saya
tidak mengkerut karena pengaruh obat kuat yang saya minum. tidak seperti paini, dia langsung ngacir ketika saya menegluarkan mani di
mulutnya. dia langsung batuk-batuk dan kemudian saya membantu mengelapnya dengan BHnya. terlihat nomor bhnya 34B.
“mas, kok udah keluar nggak bilang-bilang sih?”
“maaf mas lupa, sini saya bersihin”
kemudian saya membersihkan mukanya yang tercecer oleh maniku, kemudian, saya langsung menciumnya dan menyuruhnya untuk berbaring. “in, mas
masukin ya, ditahan perihnya, nanti juga hilang. kemudian saya langsung memasukan penis saya ke liang ina dengan posisi misonnaris, ah,
susahnya, sangat kecil lubangnya, mungkin sebesar kelingking. saya perlahan lahan maju mundur dan disetiap masukan saya tambah 0.5 cm supaya
tidak perih, dan akhirnya saya berhasil menyentuh selaput daranya. “in, tahanya, abis ini enak saja yang kau dapat”, ucapan ini saya berikan
kepada ina yang hidungnya sudah memerah. kemudian saya menekan dengan keras. “ahhhh” ina teriak kecil yang untuk tidak membuat orang tidak
bangun. kemudian saya mulai mengenjot paini dalam tempo cepat, maju..mundur..maju..mundur, ini yang saya lakukan, yang tadinya ina menahan
sakit sekarang dia mulai mendesis keenakan “ah mas enak mas ohhh” desisanya yang membuat pemainan kami semakin cepat. susah loo cari orang
kayak begini, yang vaginanya rapet sekali. kontholku betul dipijat oleh vaginanya, “awesome!”, tanpa sadar mulut saya keluar seperti ini dan
akhirnya ina akhirnya ingin di klimaksnya,
“mas andi, aku mau keluar ya”
“udah keluarin aja”
memang senam kegel mampu membuatku bertahan lama, obat kuat ini hanya berfungsi untuk membuat saya ngaceng meskipun mani saya keluar, tapi
kalau masalah tahan lama itu karena latihan kegel saya alami(makanya, senam kegel dong). kemudian ina keluar dan setelah beberapa menit
setelah keluar maninya ina saya pun keluar. “croot-croot” mani hangat saya telah bergabung dengan maninya plus darah keperawananya telah
bergabung di vaginanya. kemudian kami melakukan french kiss kami saling membersihkan mani yang tercecer di burung saya (masih ngaceng) dan
vaginanya menggunakan branya. saya melihat dia kelelahan padahal saya masih fit 100%, kemudian saya dengan cepat membuka pintu. alangkah
kagetnya saya dan ina melihat paini yang menurunkan rok dan CDnya dan memasukan ujung botol kecap kosong ke vaginanya dan terlihat putingnya
meneymbul di balik baju longgarnya, terlihat botol kecap itu sudah terisi 1/4 cairan maninya
“paini, ngapain kamu onani pake botol kecap?, kamu juga mau ya?”
“abis kelamaan nunggu mas sih”
kemudian paini langsung melepas baju dan roknya dengan sigap dan ia langsung mencium mulutku dengan ganas(mungkin sudah high voltage) dan
setelah itu saya menyuruh paini untuk berbentuk seperti ****** dan menjilat tempiknya ina. kemudian semua itu terjadi. saya yang sedang doggy
style dan paini juga melakukan cunninglus dengan ina, kami bertiga bisa dibilang simbiosis mutualisme, dimana saling menguntungkan. kami
bertiga berdesah “aahhh ouw yess achhh” selama kami ber threesome dan yang desahanya paling keras yaitu si ina, ia sangat menikmati suguhan
yang diberi kan paini, dan yang pertama kali menacapai klimaks rupanya si ina, dia langsung mengeluarkan cairan di mulut paini, dan paini
langsung menelannya begitu saja. Kemudian ina yang yang sudah mencapai klimaks saya suruh untuk meremas dan mengemut payudara paini.
kemuadian ina langsung memegang payudara paini dan meremasnya, serta dia ngemut payudaranya paini. paini yang mendapatkan kenikmatan
sekaligus itu akhirnya meraung keenakan. desahanya yang lirih itu bertambah keras. “terus mas akhhh enak in lebih kencang ahhh mas lenih
cepat ahhhh”. kemudian beberapa menit kemudian akhirnya paini klimaks jua, dia menegeluarkan carian sangat banyak sampai berjatuhan di kasur.
tapi saya masih menahan klimaks. paini yang saat itu kelelahan berat masih saya genjot. “mas akh udah capek mas akh jangan dilanjutin akh
akh” kalau tidak salah, sampai 7 menitan saya masih genjot paini yang capek berat, malahan dia malah klimaks untuk kedua kalinya. kemudian
saya akhirnya klimaks juga, “croot…..” mani itu keluar sangat banyak dibandingkan klimaks-klimaks sebelumnya. dan saya juga kelelahan
berat. setelah itu saya menyuruh ina untuk berbalik badan dan saya ingin melakukan anal sex, tapi untuk menyamarkan sakitnya saya suruh paini
untuk memainkan vagina ina. kemudian saya mulai menyoblos pantat ina. aduh enaknya pantanya lebih besar dari paini dan lubang duburnya lebih
kecil. ah enak, sudah pulauhan maju mundur, dan sesekali saya penis saya sayabiarkan di dalam terus pantat ina saya tekan untuk menjepit
penis saya. ohh asyiknya maknyuss rasanya. tetapi yang saya dengar dari mulut ina bukanya rintiha kesakitan tapi desahan karena rasa perih
nya ditutupi oleh kenikmatan lidah paini, sampai beberapa menit kemudian saya mencapai tahap klimaks juga. crut crut crut maniku keluar dari
penisku di dalam pantatnya. ketika kutanya “in, kamu sakit nggak?”, kemudian jawabnya,”perih tapi enak mas” .tapi masalahnya penis saya masih
ngaceng (saran buat pembaca, makanya minum obat kuat sesuai sengan dosis berlaku, saya melakukan ini karena kalo ceweknya dua minumnya dobel,
eh, malah jadi begini). kemudian saya meminta paini dan ina untuk oral bersama. kemudian mereka berdua jongkok di hadapan saya dan mulai
mengemut penis saya. aduh enaknya diemut kanan dan kiri, lebih merata. dan untuk kali ini, kedua buah zakarku dimainkan oleh merka berdua.
saya senang mereka berdua menghisap juniorku ini. mereka berdua terlihat seperti haus sex dimana mereka tidak ngesex denganku 3 tahun lebih.
mereaka seperti berebutan aku. aduh enaknya sampai aku menggelinjang dan beberapa menit kemudian akhirnya saya orgasme juga. dan mani itu
terbang seperti air mancur dan mengenai rambut dan anggota tubuh dua orang tersebut. tapi, belum mengkeret juga burungku akhirnya saya
menyuruh lagi kedua orang tersebut dan saya suruh menjepit penis dengan payudara mereka. mau tau rasanya dijepit 4 payudaranya?. wah, uenak
tenan rek!. rasanya 2 kali lipat dibandingkan dijepit 2 payudara. “ah enak sekarang kalian berdua jepit sambil digoyangin ke atas dan
kebawah. waduh. tambah enak. desahanku menjadi-jadi “ahhhh….. uhhhhh….. terus lebih kencang”. dan beberapa menit kemudian akhirnya
ngencret juga. tapi cairan yang keluar sangat sedikit (munkin sudah habis) begitu pula dengan penisku sudah mengekret yang artinya efek obat
itu habis. setelah itu kami bertiga kelelahan berat. kemudian saya meminta untuk kepala saya untuk dijepit oleh payudara montok mereka. ohh
nikmatnya untuk mengurangi kelelahan. dan kemudian saya mencium mereka berdua. karena kelelahan kami bertiga memutuskan untuk tidur dan kami
berpakaian yang terkena mani kita bertiga. kemudian paini dan ina membereskan kamar tidur yang penuh mani tersebut. baru melangkah 10
langakh, burung saya ngaceng lagi yang entah sperma masih ada atau tidak karena ada ide busuk yang bersarang di otak saya. kemudian saya
balik ke tempat pembantu lagi.
“loh, kok mas andi balik lagi?”, tanya paini
“paini, ina, gimana kalo kita mandi bareng?”
“yang bener dong?” kata ina
“iya, kan kita ini penuh mani, bagaimana kalo kita bersih-bersih dulu, nanti kalo kering bener susah lo ngebersihinya”
“ya udah yuk”
kemudian mereka membawa peralatan mandi mereka dan mereka berdua bersama saya diam-diam ke kamar saya. setiap kamar tidur di sini ada kamar
mandinya sendiri. kemudian kita bertiga masuk ke kamar mandi. ketika mereka berdua ingin melepas pakaian mereka saya larang.
“loh mas, katanya mandi, kok nggak boleh copot baju?”, tanya paini
“buka bajunya nanti aja, kita main basah-basahan dulu”
kemudian saya mengambil selang shower dan kusetel air hangat saya siram mereka berdua. kemudian mereka lari-lari kecil kegirangan saat saya
siram. terlihat puting paini dan ina dibali baju setelah saya siram air, kami berdua bermain seperti anak kecil, kemudian mereka berdua
mengambil gayung dan mengambil air di kran dan mnyiramkan air ke saya . saya juga keliatan burung saya meneymbul di balik celana basah.
kemudian kami bertiga melepaskan pakaian kami dan memutar-mutarkan pakaian basah terebut. kemudian kami saling menyabuni satu sama dengan
lain. terhitung di acara menybuni mereka berdua mengalami klimaks. saya dan ina yang penuh busa menyabuni paini. saya menyabuni kedua toket
gedenya sedangkan ina menggosok vaginanya dan tentu saja paini menggelinjang keenakan “esss ahh ohhh” sampai akhirnya klimaks. begitu pula
juga ina. kali ini saya yang mengurusi vaginanya sedangkan toketnya saya serahkan ke paini. khusus ina, dia keluanya cepat sekali. kalau
saya?, tidak, saya belakangan saja. dan kami juga membilas bersama. setelah itu kami sikat gigi bersama dan saya minta minta paini dan ina
yang mulutnya penuh busa saya suruh untuk sikat gigi menggunakan penis saya. dan mereka berdua langung menuruti apa yang saya katakan. mereka
memijat-mijat penisku ini dengan teratur, abis itu, ada dingin-dinginya lagi karena pake mint odolnya. ini tidak berlangsung lama. setelah
mencapai klimaks, penisku langsung mengkerut, tapi hanya setetes mani yang keluar dari penis ku ini, encer lagi. ini menandakan udah
betul-betul empty nih penisku. setelah itu kami saling mengeringkan badan bersama-sama. setelah itu kita berpakaian dan mereka kembali ke
kamarnya. sebelum ke kamaranya, ina saya cegat.
“in, kamu seneng gak hari ini”
“seneng banget mas”
“nanti, kalo mas ke sini, kita main lagi yuk!”
“iya mas, pasti saya kangen sama mas”
setelah itu kami berciuman dan langsung tidur. pagi harinya saya kembali ke kota saya dan sebelum saya pulang saya berpesan agar dia selalu
minum jamu rapet, memakai body lotion, dan menrawat payudaranya agar tidak turun. kemudian kami langsung berangkat ke kota saya dengan naik
mobil dan tentunya tangan saya merayap lagi.
Sejak itu jika saya berkunjung kerumah Pak Amad atau sebaliknya kami sering bersenggama. tapi sejak itu, jika kami ke rumah pak amad, kami
jarang membawa paini sehingga tidak bisa ber-threesome tetapi jika pak amad sekeluarga ke rumah kami, pak amad selalu membawa ina dan kami
ber threesome berkali-kali, tetapi keluarga pak amad jarag sekali ke rumah kami, tapi setidaknya saya sudah berhasil mereanggut keprawanannya
ina dan budak sex saya bertambah 1 sehingga menjadi dua.

TAMAT

Ketika Ku Garap Babby Sitter Pamanku

Cerita Seks Pesta Sex - Ketika Ku Garap Babby Sitter Pamanku. saya akan menceritakan kisah sex saya dengan ina, baby sitter paman saya yang ada di Ibukota. Ina ini mukanya cantik sekali, rupanya menurut saya telah mengalahkan pembantu saya, paini. Tetapi, kalau masalah badan, Paini tetap nomor satu.
ce
Sejak saya memerawani paini, dia menjadi lebih care dengan dirinya seperti mencukur bulu kakinya, memakai body lotion, menggunkan cutex, meminum jamu perapet vagina biar liangnya tetap memuasaka aku, menggunakan bedak untuk vaginanya, pintar berdandan, bahkan yang tadinya risih dengan payudaranya sekarang dia merasa bangga dengan payudaranya, sekarang dia menggunakan gel untuk mengencangakan dan membesarkan payudaranya serta menggunakan penyangga dada agar pertumbuhan dadanya terarah dan biar tambah kenyal. Rupanya cara ini terbukti,

Dari Cupnya B, sudah berubah menjadi C, sehingga ukuran Branya sekarang 36C, serta tambah kenyal (sangat-sangat kenyal) sekali bila saya meremasnya, dan
apabila melewati jalan berbatu atau polisi tidur, para pria tidak lagi melihatnya karena payudaranya terlihat seperti batu tidak bergoyang
karena menggunakan penyangga payudara dan sikapnya berubah, dari yang Ndeso, sekarang ia percaya diri. Dia juga tidak menggunakan Bra lagi
karena saya larang dan seluruh CDnya saya suruh buang dan saya belikan G string Dia sudah mempunyai keahlian tarian erotis yang ia pelajari
dari Video porno yang saya sering pinjam dari teman saya. wah, sangat membanggakan. tetapi dia tetap santun dengan kedua orang tuaku serta
tetap sayang dengan adikku, kalau ada orang tuaku, dia selalu menggunakan baju yang tebal agar tidak ketahuan tidak menggunakan bra dan
apabila kedua ortuku pergi dalam waktu yang lama, dia menggunaka pakaian seksi yang belikan (lebih cocoknya colongan) pakaian ketak, tipis,
belahan dadanya kelihatan minim-minim seperti tanktop, rok mini atau lainya. serta biasanya saya diberi tarian erotis olehnya serta Ngesex
senganya. Tidak hanya paini berubah, sayapun begitu, kehidupan saya menjadi teratur dan teroganisir. saya rajin menggunakan senam kegel agar
bisa tahan lama.
sekatang kita fokus lagi ke ina, dia adalah orang sunda, terlihat dari logatnya apabila dia berbicara. dia sudah kerja di rumah paman saya 1
tahun. usianya 17 tahun. usia muda dan tentunya nikmat untuk ditiduri juga. tingginya lebih tinggi sedikit dibandingkan paini. payudaranya
juga proporsional dengan tubuhnya dan dia sangat cantik, cuman dia lebih gelap daripada paini(karena rajin pake body lotion). ya kulitnya
indonesian banget lah. mukanya sayu dan bibir yang pink tanpa lipstik dan selalu basah karena suka digigit olehnya. kalau saya melihat dia
sedang gigit bibirnya membuat saya jadi berfantasi mencium bibirnya atau di anal olehnya ohhhh. tapi jujur, pantat ina lebih bulat dan besar
daibandingkan paini. Saya baru mengenalnya ketika pamanya beserta istrinya datang jauh-jauh kerumahku hanya untuk silaturahmi dengan seorang
gadis berseragam putih yang sedang menggendong anak dari paman saya. Paman saya adalah orang arab yang punya usaha restoran di jakarta, paman
saya ini punya bujet tinggi. tetapi dia alim dan rendah diri. sebut saja namanya pak amad. ketika saya melihat dirinya, dia langsung
menundukan kepalanya dan langsung bermain dengan bayi itu dan menginap selama 3 hari. saya punya feeling bahwa gadis ini pemalu berat.
rupanya feeling saya ini benar, ketika saya berusaha mendekati dirinya, dia langsung menjauh dan ketika saya bertanya namanyanya. dia
mengucap dengan kata yang sangat simpel “ina” dengan lirih dan langsung menjauhiku. Apa dia takut dengan saya?. kemudian saya menugasi paini
untuk “menginterogasi” dia. Tapi kalau paini. dia bicara dengan lancar. tentunya paini memberikan pertanyaan terselubung untuk mengetahuinya.
Rupanya dia memang malu ke saya. selama di rumah saya, dia tidur bersama paini di kamar pembantu dan saya nguping di balik pintu yang ditutup
oleh paini.
“ina, kok kamu tadi diajak bicara sama mas andi kok takut sih?, mas andi nggak gigit kok”
“hihihi, kamu bisa aja deh”
“trus kenapa toh?”
“saya malu sama mas andi”
“kok malu sama mas andi?”
“nggak tau, kalo saya dekat denganya, saya jadi “ndredeg” (nervous) nggak tau kenapa”
“Ooo gitu to, kamu naksir sama mas andi ya?”
“enggak sih, lagipula dia apa mau sama gadis desa kayak saya ini”
“Eee jangan gitu dong”
“ni, kamu kan udah lama tinggal disini kan?”
“iya, kirakira udah 3 tahunan lah”
“berarti kamu tau sifatnya mas andi dong”
“iya, emang kenapa?”
“mas andi tuh sifatnya gimana?”
“baik hati, tidak sombong, wah pokoknya teratur deh, eh tapi kok kita bicarain mas andi sih?, kamu naksir ya”
“nggak, nggak sama sekali”
“yang benerrr?”
“iya”
“haah(menguap) aku ngantuk ,aku bobo duluan ya, kamu nggak bobo?”
“nggak, nanti aja. aku mau ngasih minum ke majikanmu. met bobo ya”
kemudian saya lari kedapur dan paini tentunya juga ke dapur karena saya suruh juga kedapur. kemudian saya suruh dia berbalik badan dan saya
peluk dia dari belakang sambil kedua tangan saya meremas payudaranya. spontan penis saya naik dan saya gesekan ke pantatnya
“gimana tadi interogasinya say?”
“oh iya mas rupanya…..”
“(saya potong ucapanya) iya tadi aku nguping”
“tadi mas nguping to sshhh?” katanya sambil mendesah
“iya, makasih ya kamu muji saya”saya berkata sambil bibir saya mengecup lehernya
“ah, saya kan cuma berkata apa ada nya sshhh geli mas” katanya sambil mendesah
“tapi kamukan ngasih positif ke ina”
“tapi kan memang begitu ahhh”
“kamu juga pinter paini, kamu itu cantik, seksi ,montok terus bikin mas puas lagi” tangan kananku yang berpindah dari payudarnya menggerayap
di balik celananya yang sudah basah dan bibir saya dari leher ke kuping
“ah mas juga pintar puasin paini geli mass”
“paini, kalau kamu bicara sama ina, kamu laporan ke saya ya, tapi kalau cuma tentang masalah perbantuan nggak usah lapor”
“iya mas, emang kenapa sih mas nyari informasi tentang ina sih?”
“mas tertarik aja sama ina”
“mas juga mau tidurin ina ya?”, wajahnya penuh cemburu
“kok kamu tahu sih” kataku sambil meraba vaginanya
kemudian wajahnya yang mendesah itu berubah menjadi cemberut”
“mas, aku nggak rela kalo mas tidur sama ina, emang mas udah bosan sama paini ya?
“nggak, mas nggak pernah bosan sama paini, kamu itukan cantik, seksi, liat deh susu kamu, mas lebih demen susu kamu yang besar dan montok.
liat ina, susunya kan nggak kayak kamu punya, trus kan kamu punya tarian ‘maut’ tapi liat ina, mungkin goyang ngebor aja nggak bisa”
“terus kenapa?”
“mas cuma pengin sesuatu yang baru, biar mas punya semangat baru aja, nanti kalo mas tidur sama ina, kamu tetep mas kasih kok, namanya
threesome”
“janji ya mas”
“mas janji deh”
“omong-omong trisam itu apa mas?”
“three some itu kita main sex 3 orang, bisa 1 laki-laki dengan2 2 orang”
“tapi mas kan cuma punya satu burung, trus satunya lagi ngapain dong?”
“ya gantian dong painiku sayang”
kemudian saya mengeluarkan HP dari kantong saya menggunakan tangan kiri saya dan saya cari film porno dalam HP saya, sejak memori hp saya di
upgrade 2GB, bertambah pula film porno saya sehingga rada kesulitan mencari film three some,tapi akhirnya ketemu juga dan langsung saya
putarkan, ketika saya putar saya terdengan suara teriakan. kemudia saya panik dan langsung mengecilkan volume, untung semua sudah tidur, kalo
ketahuan, paini bisa dipecat dan saya bisa dimarahi ortu saya
“kayak begini lo paini”
kemudian dia melihat video tersebut. kelihatanya dia serius sekali melihat film yang saya berikan. film itu berdurasi 1.5 menit, karena sudah
tidak ada lagi pembicaraan, saya lebih keras meremas payudaranya dan memijit clitnya
“mas, aku nggak bisa jilat memek kaya di film itu lo mas aduh ngilu mas(saking kerasnya saya meremas payudaranya)”kemudian saya ruangi
tekanan meremas payudaranya
“makanya kamu harus belajar, biar bisa kayak di film itu”
“tapi mas, saya kan nggak lesbi”
“nggak, mas nggak nyuruh kamu jadi lesbi, tapi kamu harus tau gimana cara mas andi muasin kamu, dan kamu harus praktekan ke ina, lagipula mas
nggak suka cewek lesbi”
“Oooo gitu toh, mas, aku udah mau keluar nih argghh”
“ya udah, keluarin aja”
kemudian cairan kental itu akhirnya keluar juga akhirnya. kemudian tanganku yang yang sudah dipenuhi maninya saya cuci di di wastafel
“mas, makasih ya sudah nyenengin paini”
“mas juga seneng kok”
“mas, pak amad sudah tidur belum?”
“sudah, eh kamu paini, aku masih ngaceng nih, kamu tolong kocokin sama ngemut burung saya ini”
“iya mas”
kemudian saya duduk dikursi di ruang makan. kemudian paini mulai mengocok alat kejantanan saya. aduhh sungguh enaknya hidup punya pembantu
kayak dia ini nggak nyesel dulu ibu saya membawanya dari desa dengan susah payah melewati jalan tidak beraspal, berbatu, penuhtanjakan ke
pegunungan, bahkan sampai masuk ke sawah karena jalanya curam. kocokan mautnya memberi sensasi luar biasa. desahan-desahan lirih saya keluar
begitu saja. mungkin sudah ratusan kata “ahhh”, “ohhh” , “yess” saya lontarakan. itu baru kocokanyanya apalagi emutanya. serasa saya tidak
perlu jauh-jauh ke surga untuk mencari bidadari karena bidadari itu sedang jonkok dihadapan saya sambil menjilat dan mengemut penis saya “ahh
paini kamu ahh pintar sekali ahh yess ohh” desahanku berulang ulang “sedot lebih keras lagi” dan tangan-tang kecilnya memainkan burungku.
emutan saktinya memang sungguh enak. giginya tidak pernah mengenai burungku karena dia adalah pengemut profrsional. two thumbs up deh.
kemudian beberapa menit kemudian akhirnya mani saya keluar dan paini langsung menelan maniku saking nikmatnya. kemudian saya langsung
menaikan celanaku dan saya cium mulutnya itu.
“paini, saya bisa minta tolong nggak?”
“apa sih yang nggak saya lakukan mas?”
“saya minta tolong kamu diam-diam bawa tasnya si ina”
“saya usahain deh”
kemudian sekitar lima menitan saya menunggu, kemudian paini kembali dengan membawa tas merah jinjing. kemudian kami berdua melihat isi tas
ina. isinya softex, 3 bh CD, 2 bh dan 1 celana jeans dan 1 T-shirt lengan pendek. berarti dia benar-benar menyiapkan dengan benar. kemudian
saya berpikir menghilangkan 1 buah bhnya dan 1 CD supaya dia tidak memakai bh dan CD di hari ke 2 & 3 agar mengerti bentuk payudaranya.
kemudian saya mengambil BH putih berendanya dan saya suruh paini untuk kemudian kembali dan bh yang wangi tersebut saya sembunyikan di bawah
springbed tempat tidurku dan langsung tidur.
kemudian paginya benar. Pada pagi hari setelah mandi saya mau memakai baju putih abu-abu saya untuk mempersiapkan sekolah. kemudian setelah
mengancing baju ada ketukan pintu. kemudian saya suruh masuk dan kemudian paini dengan pakaian baju ungu longgar dengan celana pendek datang
masuk ke kamarku
“mas andi sesuai dengan printahnya tadi malem saya mau nglapor “
“mau nglapor apaan”
“tadi sesudah ina mandi terus pas mau pake baju pas buka tas dia ngomong ke saya katanya bhnya sama CD ilang satu”
“terus dia ngomong apa”
“ni, kok perasaan kutangku ama CD kok ada yang ilang ya?”
“trus kamu bilang apa”
“trus saya bilang munkin ketinggalan di tas tapi dia malah ngeyel udah ngecek sebelum berangkat”
“terus?”
“eh dia malah nuduh aku nyolong bhnya”
“trus saya marah sambil nunjukin susu saya sambil bilang ‘enak aja kalo ngomong, ngomong tuh ati-atiya saya tuh gak pake bh dan CD kamu!,
lagipula bh kecilmu dan CD kumalmu saya itu apa muat di susuku dan pinggangku nih liat nih’trus ina minta maaf ke saya dan saya maafin”
melihat dia yang terbawa emosi menyeritakan sampe memamerkan kan susunya otomatis membuat penis saya naik lagi. kemudian dia minta maaf
karena terbawa emosi sehingga memamerkan payudaranya dan CDnya . kemudian saya melihat ke jam dinding “wah, rupanya masih ada waktu lebar
nih”
kemudian saya langung melepas handuk saya.
“paini, paini….. kamu ini bikin saya panas lagi, padahal kamu itu udah ngemut penis saya tadi malam. kamu bikin saya kesal”
“maaf mas, saya lupa”
“saya maafin kamu tapi….., kamu tahu kan?”
“iya mas”
kemudian dia mendekat padaku
“paini, sudah lama saya nggak rasa’in pantat kamu. mungkin perih tapi dengan ini saya maafin kamu”
“mas, kenapa nggak lewat depan aja?”
“udah kamu nurut aja, kamu mau dimaafin gak?”
“i..iya mas” katanya sedikit takut
“makanya kamu nurut aja, saya kan nggak pernah bikin kamu kecewa, masa enak mulu, tapi sekali ini aja rasain sakit sebentar nggak mau sih!”
“iya mas, saya nurut saja”
kemudian dia dalam kondisi pasrah dia menuju ke tempat tidur dan telungkup. kemudian saya berdiri diatasanya dan saya berkata,”bikin dirimu
seenak munkin, cuma 15 menit kok, tahan sakitnya”
“iya mas, yang penting mas senang”
kemudian saya mulai memasukan penis saya pertama dan kemudian berulang ulang. semakin lama semakin cepat, “ah,ah,ah,ah” desahanku ketika
menyoblos pantat besarnya itu. kedua tangan saya memukul-mukul pantatnya “tas tos tas to” bunyi tanganku memukul pantatnya yang sudah memerah
itu. dan saya mendengar suara rintihan kesakitan “auw-auw mas aw pelan mas” suarannya lirih. tetapi suara itu malah membuatku semakin
bersemangat dan beberapa menit kemudian akhirnya saya menegluarka mani di pantat semoknya itu.
“sudah paini, aku sudah keluar sekarang berbaliklah”
kemudian dia berbalik. saya melihat mukanya hidungnya merah dan meihat matanya berlinangan. kemudian saya mencium kedua matanya
“sudah paini, jangan nangis lagi, sayakan jarang menikmati yang kayak begini, saya tidak rela melakukan kayak begini setiap hari. karena saya
sayang kamu. saya mungkin cuma melakukan ini 1-2 kali setahun karena saya tidak suka menyiksa kamu. udah jangan nangis lagi”
“iya mas saya ngerti kok. Lagipula ini saya salah mas kenapa menyiksa mas dengan memamerkan tetek dan CD saya”
“udah-udah, sekarang kamu jilat penis saya biar bersih
“iya mas” kemudian senyumnya mengembang lagi
kemudian dia mulai membersihkan penis saya yang mengekerut itu sampai bersih. kemudian saya menggunakan CD dan celana saya. pada saat saya
keluar rumah dan naik angkot saya merasa bersalah dan saya berpikir “nanti juga penisku turun sendiri, nggak usah nyiksa paini, ah mungkin
kelewat nafsu aja kali”
kemudian saya sekolah seperti biasa. dan biasanya perempuan di sekolahku ingin menrik perhatianku. tetapi saya tidak tertarik. sejak saya
biasa ******* dengan paini sifat saya menggoda wanita berubah menjadi cuek, mungkin, karena jarang digoda lagi, dia malah jadi caper. ada
yang ngedip mata, memberi senyuman. saya cuekin semua, tapi malah ada sebagian wanita anggap kecuekan saya itu keren. malh digila-gilai saya.
setelah itu saya pulang. rupanya paman beserta keluarga termasuk ina ke pariwisata terkenal di tempatku dan kebetulan saya les di bimbel
terkemuka sampai magrib.
kemudian setelah itu saya langsung pulang. rupanya mereka sudah pulang semuanya. ina yang sudah mandi pada waktu itu kelihatan dia
menggunakan T-shirt lengan pendek ketat dan rok terusan. tapi saya bingung. kok dia masih menggunakan BH dan CD?. kemudian saya menemui
paini.
“paini, kok si ina masih pake BH dan CD sih, kamu pinjemin ya”
“nggak kok mas, mungkin dia pake BH dan CD bekas”
“kalo gitu, paini, kamu bikin dia melepaskan BH dan CD-nya, caranya gini, bilang aja kalo pake CD dan BH bekas bikin susumu nanti jamuran
terus gatel-gatel dan nanti memek kamu gatel-gatel nanti jamuran susah diilangin”
“iya mas”
kemudian saya nguping lagi ucapan mereka
“ina, kamu pake CD ama BH bekas ya?”
“kok kamu tahu”
saya takut paini tidak bisa membalasnya, tapi rupanya di pintar juga
“kan tadi pagi kamu ngomong sendiri ke saya, eh nanti jamuran lo”
“ah, yang bener kalo ngomong”
“iya betulan, temanku aja yang pake CD dan BH bekas terus susunya ada panunya sampe digaruk berdarah terus memeknya juga kalo kencing perih
rasanya”
“yang bener”
“iya bener, kalo nggak percaya, besok palingan kamu juga ngrasain nasibnya sama dengan temanku”
“iya deh aku copot”
kemudian ina mencopot bajunya terlebih dahulu dan baru kedua pakaian dalamnya. sayangnya saya tidak memasang one way mirror seperti dikamar
mandinya. kenapa tidak mengintip dari kamar mandi?, karena waktunya tidak pas. selalu telat. kemudians setalah itu kelihatanya dia maukeluar
kasih susu anaknya pak amad.
kemudian saya menyuruh paini untuk akrab denganya sampai besok karena waktu-waktunya kemarin sangat padat dan saya juga lupa mengingat ini.
saya menyuruh ini agar ina percaya dengan paini. kalau sudah ada kepercayaan maka membuat mudah untuk tidur denganya. dan akhirnya kepercyaan
itu tumbuh antara mereka karena mereka sudah mengorol yang mendalam (seperti pacar). kemudian saya memanggil paini untuk melanjutkan rencana
saya yang kedua
“paini, sekarang kamu kasih minum, ini obat tidurnya biar bisa saya jamah karena pakaian dalamnya copot. jadi nanti tinggal saya buka roknya
dan angkat bajunya. kemarin saya ingin melakukan tapi ina ini tidurnya lasak(suka bergerak). saya takut nanti ketahuan rencana saya. kemudian
ketika membuat minuman, anaknya pak Ahmad menangis keras. kemudian ina yang ada di kamar pembantu langsung lari ke ruang keluarga. Anak itu
menangis terus, dicek, popoknya tidak basah, kemudian ina ke dapur. Dia melihat kami dengan wajah bingung. mungkin karena tidak berani nanya
saking malunya, dia langsung menggotong termos, botol susu dan toples susu bayi. kemudian saya melihat dia membuat susu di dekat keranjang
bayi, kemudian dia memberikan susu itu tapi bayinya tidak mau. kemudian pak amad dan bu amad datang. mereka juga panik melihat bayinya
menagis terus. kemudian oertu saya beserta ina pergi ke dokter anak. kemudian setelah sepulang dari dokter anak, diketahui lagi sakit, oleh
maka karena itu mereka bertiga, pak dan bu amad serta ina mereka lembur. kalau begini, saya ga’ bisa trheesome yah gagal total, saya tidak
berhasil menidurinya. Tapi, rupanya segala kekecewaan tersebut terganti pada esok harinya yang tidak kuduga. Seusai pulang sekolah, dimana
pak amad rupanya meninggalkan undangan ultah yang akan dirayakan satu minggu lagi. kemudian saya lihat ke kalendar. wah rupanya hari sabtu,
tanggal merah lagi, rupanya ada hari besar nasional. kemudian saya bersorak gembira. Kemudian ketika ortu datang, mereka membaca undangan
tersebut. dan saya yakin pasti aku juga diajak. “Di, kamu mau ikut nggak ke rumah paman amad?”, “mau” itu langsung keluar di mulutku dengan
cepat dan saya beritahu paini, rupanya dia juga senang. Sebelum kami sekeluarga berangkat. Saya dan paini mengatur strategi menjebak ina. dan
akhirnya setelah sepulang sekolah kami sekeluarga termasuk paini pergi menggunakan mobil. mobil yang kami gunakan adalah mobil MPV yang
sanggup memuat 7 orang. ortu kami duduk di depan, saya dan adik saya duduk di tengah dan paini duduk dibelakang. baru beberapa kilo, adik
saya langsung pelor dan dia tidur memanjang dan akhirnya saya migrasi ke belakang. pada saat dibelakang, tangan-tangan jail saya merayap ke
badanya. alunan radio mampu menyamarkan desahan, desahan kecil paini, tapi saking konsentrasi ortu saya nyetir, mereka tidak tahu apa yang
saya lakukan. saya mentyuruh paini sejak awal untuk menggunakan rok selutut dan tidak menggunakan CD agar mudah merabanya dan menutupnya
ketika kami berhenti di pom bensin. saya apabila tidak mendengarkan radio maka tidur, apa bila tidak tidur, maka tangan jail saya merayap
lagi. saya suka mengelus pahanya yang mulus itu dan usil memasukan jari saya keclitnya. terhitung paini sudah 8 kali mengalami orgasme karena
saya raba vaginanya selama 12 jam perjalanan. dan setelah menunggu sekitar 12 jam, akhirnya kami sampai ke rumahnya. rumahnya besar sekali.
bisa 300m2 rumahnya. sangat berbeda dengan rumah saya. rumah ini sudah berastitekstur modern. terhitung 3 mobil mewah berjajar di rumahnya.
ketika kami sudah berada di depan rumahnya. Ina, gadis itu mendorong pagar tersebut. senyum saya mengambang melihat gadis itu. kemudian kami
disambut oleh pak dan bu amad. kemudian saya mulai menjalankan propaganda saya. Karena paini dan ina sudah akrab, maka menjalankan propaganda
yang saya lakukan. setelah malam hari, saya mulai menyuruh paini menjalankan propaganda tersebut. saya menyuruh paini berbicara intim dan
saru untuk diperbincangakan. setelah bincang panas, paini melapor kepada saya, dia melaporkan yang dia bincangkan dan seperti ini:
(basa-basi dulu)
“in, kamu udah punya pacar belum?”
“udah, tukang sayur di depan”
“kamu sama tukang sayur itu ngapain aja”
“rahasia dong”
“ayo dong kita kan sama-sama pembantu”
“kita ciuman mulut trus mas karno pernah juga megang susuku”
“gimana rasanya?”
“duh, mulutnya bau, abis itu dipegang sakit diteken keras-keras”
“hahaha emang enak, eh aku mo nanya nih. boleh nggak?”
“boleh, emang nanya apa?”
“kamu pernah begituan belum?”
“begituan?”
“sex, hubungan suami istri”
“belum, tapi pernah baca”
“baca?”
“iya, ceritanya begini, ketika saya sedang membersihkan perpustakaan saya liat pak amad serius baca novelnya, hampir setelah makan atau
pulang kerja pak amad selalu baca novel ini. kemudian saya penasaran. setelah pak amad pergi kerja diam-diam saya baca novel ini, di depannya
ada tulisan nick carternya kemudian saya baca di kamar saya. ketika saya membaca, entah kenapa tetek saya jadi tegang paini, terus puting
saya jadi keras. kalo saya tarik ya mbak, rasanya uenak banget mbak, tapi kenapa memek saya jadi basah mbak terus pengen pipis terus”
“itu namanya terangsang mbak”
“terangsang, apaan tuh?”
“wah susah neranginya in, pokoknya itu artinya kamu sudah siap untuk ditiduri”
“kok kamu tau sih, emang pernah ngalamin ya?”
“iya, bahkan sampai puncaknya malahan, rasanya enak banget mbak sumpah”
“wah kayak apaan sih?”
“kamu mau tau rasanya?”
“iya mbak, mau banget”
“kalo gitu, yuk kita bugil bareng-bareng!”
“nggak salah nih?”
“udah, tenang aja, kita kan sama perempuan, ngapain takut!”
“iyaya, yuk!”
kemudian mereka bugil bersama. kemudian ina disuruh paini tidur. kemudian disuruh untuk menutup mata. kemudian paini mulai memegang payudara
ina, kemudian paini memuntir-muntir payudara ina. ina kemudian menggelinjang-menggelinjang kegelian
“humph paini ahh geli kamua dapat ilmu dari mana sih?”
“dari mas andi”
“ha! kamu tidur sama mas andi!” dia yang tidur langsung duduk
“iya, emang kenapa?”
“rasanya gimana?”
“aduh mas andi udah ganteng, gagah, berotot lagi wah jangan tanya deh!”
“emang kamu diapain aja sama mas andi?”
“wah, susah neranginya, pokoknya mas andi itu muasin aku banget in, yang gampang ya dipratekin”
“iya deh”
kemudian ina tidur kembali. kemudian paini meremas-remas payudara ina. kemudian diemut-umut payudara kanan “hmph enak paini terus ahhhh”
kemudian payudara ina satunya lagi. kemudian paini mulai meraba raba vagina ina. “dhuh geli paini” kemudian paini mulai mencari clit ina.
“ahh paini terus paini ahh” ina menggelinjang keenakan. kemudian beberapa menit kemudian mani keluar dari vaginanya “crot…crot” vaginanya
basah karena maninya
“gimana ina uenak kan?”
“iya enak besok-besok banget lagi dong…..”
“nggak ah males”
“kok males, padahal tadi saya keluar pertama kali loo, saya kan moo lagi…..plis”
“nggak, jangan sama saya!, saya tadi cuma mengenalkan”
“plis, padahal tadi enak banget lo ni”
“jangan minta sama saya tapi minta…..”
“sama siapa’
“sama majikan saya, mas andi”
“saya malu mbak sama dia, diakan ganteng,gagah, dia apa mau sama saya”
“ya saya usaha’in ya malem-malem besok”
“tapi paini…..”
“alah nggak ada tapi-tapian, dia juga yang ngenalin aku ini kok”
kemudian paini keluar dari kamar pembantu itu dan melapor pada saya. dan saya sudah siap bertempur dengan 2 orang sekaligus. besoknya saya
dan keluarga kami merayakan pesta ulang tahun di restoranya. ah, malasnya acara kayak begini. kemudian saya meliat ina yang berada pojok
sana. dan saya mendekatinya.
“in, katanya paini kamu mau tau rasanya sex itu ya…..?”
“i…iya mas. nggak boleh ya mas”, katanya. wah dia tidak menghindariku. ini adalah kesempatan emas
“boleh kok, saya malah merasa senang”
“yang bener mas”
“iya, saya seneng banget”
“makasih ya mass”
“nanti malem ya, kamu pake yang bagus ya”
ini adalah acara paling malas saya ikuti. dan akhirnya kami pulang sore hari. hari itu hari yang melelahkan. kedua orang tua saya dan adikku
sangat semangat mengikuti acara ini, saya yakin energinya betul-betul terkuras. begitu juga dengan pak amad dan ibu amad yang sangat terkuras
karena jadi panitianya. padahal masih jam 19.30 tapi semua pada bobo. ini kesempatan saya. kemudian saya mengambil obat kuat terkenal dan
meminum 2 tablet sekaligus. wah rasanya minum ini saya jadi fire. kemudian saya mantapkan kakiku ke kamar pembantu. kemudian saya mengetok
pintu di depan. kemudian ina keluar dengan daster pendek bewarna merah muda. tentu paini sudah saya suruh keluar dan saya suruh mengintip
dari celah pintu yang memang saya sengaja tidak memnutupnya sampai full supaya paini mengintip
“kamu cantik deh ina”
“ah mas bisa aja”
kemudian saya langsung melumat bibir merahnya, cukup lama, saya yakin dia sangat menikmatinya. kemudian saya mengigit kecil kupingnya dan
membuang napas di lupang kupingnya “Hmph mas geli” ucpanya. kemudian saya turun ke lehernya. ahhhh wangi parfumnya membuat saya jadi tambah
horny. saya jilat lehernya dan gigit kecil sampai tanda merah di lehernya. dia mendesah kegelian “mas geli mas jangan mass”. tapi kata itu
membuat saya bersemangat. kemudian dari lehernya saya turun ke pundak kananya nya yang mulus saya gigit-gigit kecil pundaknya dan tali
dasternya sama tali bra-nya saya gigit sampai turun kebawah dan tangan kiri saya memijat mijat kecil pundaknya dan mulai menurunkan tidali
daster dan BHnya. kemudian saya turunkan sedikit demi sedikit bajunya dan akhirnya kedua payudaranya yang belum matang tapi proporsiorna
dengan kemolekan tubuhnya yang sintal itu. kemudian sekejap dia langsung menutup kedua gunungnya yang padat itu
“lo kok ditutup sih in?”
“malu mas”
“kok malu, susumu kan bagus”
“malu mas susu saya diliatin mas, ini pertama kali susu saya diliat sama laki-laki”
“udah ina, nggak usah malu-malu, lagipula kan cuma saya yang ngeliat”
kata bohong itu keluar begitu saja dari mulut saya. padahal paini yang ngintip celah itu rupanya sudah panas. kemudian saya cium lagi
mulutnya yang merekah itu dan kedua tangan saya meremas-remas payudaranya. kemudian kedua tangan saya saya pusatkan ke putingnya. saya puntir
puntir kedua putingnya. kemudian putingnya saya cubit dan saya putar-putar toketnya saya. kemudian kepala saya saya taruh di tengah
payudaranya kemudian saya suruh ina untuk memegang payudaranya dan kepala saya dijepit oleh payudaranya. ohhh enaknya seperti kepala saya
dipijat-pijat. kemudian mulai kepala saya menekan payudaranya kirinya dan saya mulai menjilat payudaranya. kemudian saya memasukan seluruh
payudarnya ke mulut saya. “dhuh mas ngilu mas” katanya. kemudian saya emut dan gigit-gigit kecil puting kanan kerasnya(seperti orang bilang,
dahulukan yang kanan baru yang kiri). “mas enak mas ahhh geli mas achhh” desahanya dan sebaliknya. kemudian saya membuka celananya. terlihat
sebuah CD biru muda yang berenda sudah basah dan sepasang paha putih yang kontras. kemudian saya lepaskan CDnya. rupanya tidak ada perlawanan
sama sekali. kemudian tertampaklah sebuah tempik yang sudah berlendir dengan jembut lebat. rupanya dia tidak pernah mencukurinya. kemudian
saya raba dan hidungku saya gesekan di celah vaginaya yang pink itu. “mas enak mas udah masukin aja ahhh udah enggak tahan mass” katanya yang
sudah penuh nafsu. tetapi tentu saja tidak saya langsung masukan dengan penis saya. saya masih ingin membuatnya orgasme dulu agar vaginanya
basah. kemudian, saya membuat bibir saya menjadi “O” dan mulai menyedot vaginanya. tidak lupa lidah saya juga menjulur mencari itilnya. “mas
enak mass ach mas ouw…..”desahanya berulang ulang tak tahan menerima kenikmatan yang dialaminya. kemudian setelah beberapa menit kemudian,
“mas mau pipis nih…”
“udah keluarin aja”
“tapi masak saya keluar di mulut mas?”
“udh nggak papa”
keliatan dia menahan orgasmenya karena dia tidak mau mengeluarkan maninya di depan muka saya. saya jadi makin bersemangat, saya semakin
menguatkan kekuatan sedotanku. semakin tidak kuat dia menahan dan akhirnya setelah bergelut dengan vaginanya akhirnya dia keluar juga,
maninya sangat kental, lebih kental dari susu kental manis. tapi entah kenapa dia malah mengelap mukaku dengan BH-nya
“maaf mas saya pipis di muka mas”, katanya sambil mengelapku
“ah nggak papa, ini namanya orgasme”
“Oooo”
“ina, kamu udah siap belum?”
“siap ngapain mas?”
“udah siap mas masukin burung mas ke memek mas”
“ina siap aja kalo mas mau”, katanya sambil malu-malu
“tapi, nanti ini rada perih, kamu tahan ya…”
“iya mas….”
“ina, tolong kamu copot baju saya”
kemudian dia grogi ketika mencopot baju saya dan paling grogi pas membuka celana jeans saya. ketika dia menyentuh kancing celana saya. dia
diam sejenak. kemudian saya memegang kedua tanganya dan menuntunya dia membuka kancingku. mukanya merah menyala. begitu juga membuka
resliting celanaku. dan dia menyemnggol kontholku. rupanya dia tambah grogi. kemudian celana jeans saya akhirnya copot juga. dan
tertampanglah saya dengan CD putih yang terkenal “anti nyelip” dengan bulu yang lebat di paha dan betisku. tangannya yang masih saya pegang
saya gesekan dengan burung saya yang sudah “njendol” di dalam kolor yang minta jatah. pada awalnya, dia menggunakan punggung tanganya karena
masih malu. tapi lama kelamaan, dia mulai berani berani mengelus penisku. dan ketika tanganku melepasnya, dia mulai berani mengelus-elus
penis ku. kemudian saya suruh melepaskan kolorku. kemudian dia mulai berani melepaskan kolor ku. terlihat dia takjub meliat burungku. setelah
itu saya suruh jongkok
“in, kamu tolong kocokin dan emut burung saya ya”
“carnya gimana mas?”
“dengan cara kamu pegang burung saya terus kamu urut ke depan kebelakang?”
“kalo ngemutnya gimana mas?”
“caranya kamu masukan burungku ke mulutmu, tapi jangan kena gigi, kayak ngemut permen lolipop”
kemudian dia mulai memasukan burungku ke mulutnya, dia rupanya tidak pandai mengocok dan mengemut penisku, sesekali dia mengenai giginya yang
membuat rada sakit dan kocokanya juga tidak teratur seperti pertama kali paini mengocok burungku. mungkin karena paini sering menyuci dan
memeras baju tidak seperti ina yang sudah terbiasa dengan mesin cuci di rumah ini. tetapi rasa itu tertutupi oleh nikmatnya emutan ina yang
sensual. “ah enak ina terus ahh yess” desahanku. setelah berselang beberapa menit kemudian saya akhirnya mengeluarkan mani juga. penis saya
tidak mengkerut karena pengaruh obat kuat yang saya minum. tidak seperti paini, dia langsung ngacir ketika saya menegluarkan mani di
mulutnya. dia langsung batuk-batuk dan kemudian saya membantu mengelapnya dengan BHnya. terlihat nomor bhnya 34B.
“mas, kok udah keluar nggak bilang-bilang sih?”
“maaf mas lupa, sini saya bersihin”
kemudian saya membersihkan mukanya yang tercecer oleh maniku, kemudian, saya langsung menciumnya dan menyuruhnya untuk berbaring. “in, mas
masukin ya, ditahan perihnya, nanti juga hilang. kemudian saya langsung memasukan penis saya ke liang ina dengan posisi misonnaris, ah,
susahnya, sangat kecil lubangnya, mungkin sebesar kelingking. saya perlahan lahan maju mundur dan disetiap masukan saya tambah 0.5 cm supaya
tidak perih, dan akhirnya saya berhasil menyentuh selaput daranya. “in, tahanya, abis ini enak saja yang kau dapat”, ucapan ini saya berikan
kepada ina yang hidungnya sudah memerah. kemudian saya menekan dengan keras. “ahhhh” ina teriak kecil yang untuk tidak membuat orang tidak
bangun. kemudian saya mulai mengenjot paini dalam tempo cepat, maju..mundur..maju..mundur, ini yang saya lakukan, yang tadinya ina menahan
sakit sekarang dia mulai mendesis keenakan “ah mas enak mas ohhh” desisanya yang membuat pemainan kami semakin cepat. susah loo cari orang
kayak begini, yang vaginanya rapet sekali. kontholku betul dipijat oleh vaginanya, “awesome!”, tanpa sadar mulut saya keluar seperti ini dan
akhirnya ina akhirnya ingin di klimaksnya,
“mas andi, aku mau keluar ya”
“udah keluarin aja”
memang senam kegel mampu membuatku bertahan lama, obat kuat ini hanya berfungsi untuk membuat saya ngaceng meskipun mani saya keluar, tapi
kalau masalah tahan lama itu karena latihan kegel saya alami(makanya, senam kegel dong). kemudian ina keluar dan setelah beberapa menit
setelah keluar maninya ina saya pun keluar. “croot-croot” mani hangat saya telah bergabung dengan maninya plus darah keperawananya telah
bergabung di vaginanya. kemudian kami melakukan french kiss kami saling membersihkan mani yang tercecer di burung saya (masih ngaceng) dan
vaginanya menggunakan branya. saya melihat dia kelelahan padahal saya masih fit 100%, kemudian saya dengan cepat membuka pintu. alangkah
kagetnya saya dan ina melihat paini yang menurunkan rok dan CDnya dan memasukan ujung botol kecap kosong ke vaginanya dan terlihat putingnya
meneymbul di balik baju longgarnya, terlihat botol kecap itu sudah terisi 1/4 cairan maninya
“paini, ngapain kamu onani pake botol kecap?, kamu juga mau ya?”
“abis kelamaan nunggu mas sih”
kemudian paini langsung melepas baju dan roknya dengan sigap dan ia langsung mencium mulutku dengan ganas(mungkin sudah high voltage) dan
setelah itu saya menyuruh paini untuk berbentuk seperti ****** dan menjilat tempiknya ina. kemudian semua itu terjadi. saya yang sedang doggy
style dan paini juga melakukan cunninglus dengan ina, kami bertiga bisa dibilang simbiosis mutualisme, dimana saling menguntungkan. kami
bertiga berdesah “aahhh ouw yess achhh” selama kami ber threesome dan yang desahanya paling keras yaitu si ina, ia sangat menikmati suguhan
yang diberi kan paini, dan yang pertama kali menacapai klimaks rupanya si ina, dia langsung mengeluarkan cairan di mulut paini, dan paini
langsung menelannya begitu saja. Kemudian ina yang yang sudah mencapai klimaks saya suruh untuk meremas dan mengemut payudara paini.
kemuadian ina langsung memegang payudara paini dan meremasnya, serta dia ngemut payudaranya paini. paini yang mendapatkan kenikmatan
sekaligus itu akhirnya meraung keenakan. desahanya yang lirih itu bertambah keras. “terus mas akhhh enak in lebih kencang ahhh mas lenih
cepat ahhhh”. kemudian beberapa menit kemudian akhirnya paini klimaks jua, dia menegeluarkan carian sangat banyak sampai berjatuhan di kasur.
tapi saya masih menahan klimaks. paini yang saat itu kelelahan berat masih saya genjot. “mas akh udah capek mas akh jangan dilanjutin akh
akh” kalau tidak salah, sampai 7 menitan saya masih genjot paini yang capek berat, malahan dia malah klimaks untuk kedua kalinya. kemudian
saya akhirnya klimaks juga, “croot…..” mani itu keluar sangat banyak dibandingkan klimaks-klimaks sebelumnya. dan saya juga kelelahan
berat. setelah itu saya menyuruh ina untuk berbalik badan dan saya ingin melakukan anal sex, tapi untuk menyamarkan sakitnya saya suruh paini
untuk memainkan vagina ina. kemudian saya mulai menyoblos pantat ina. aduh enaknya pantanya lebih besar dari paini dan lubang duburnya lebih
kecil. ah enak, sudah pulauhan maju mundur, dan sesekali saya penis saya sayabiarkan di dalam terus pantat ina saya tekan untuk menjepit
penis saya. ohh asyiknya maknyuss rasanya. tetapi yang saya dengar dari mulut ina bukanya rintiha kesakitan tapi desahan karena rasa perih
nya ditutupi oleh kenikmatan lidah paini, sampai beberapa menit kemudian saya mencapai tahap klimaks juga. crut crut crut maniku keluar dari
penisku di dalam pantatnya. ketika kutanya “in, kamu sakit nggak?”, kemudian jawabnya,”perih tapi enak mas” .tapi masalahnya penis saya masih
ngaceng (saran buat pembaca, makanya minum obat kuat sesuai sengan dosis berlaku, saya melakukan ini karena kalo ceweknya dua minumnya dobel,
eh, malah jadi begini). kemudian saya meminta paini dan ina untuk oral bersama. kemudian mereka berdua jongkok di hadapan saya dan mulai
mengemut penis saya. aduh enaknya diemut kanan dan kiri, lebih merata. dan untuk kali ini, kedua buah zakarku dimainkan oleh merka berdua.
saya senang mereka berdua menghisap juniorku ini. mereka berdua terlihat seperti haus sex dimana mereka tidak ngesex denganku 3 tahun lebih.
mereaka seperti berebutan aku. aduh enaknya sampai aku menggelinjang dan beberapa menit kemudian akhirnya saya orgasme juga. dan mani itu
terbang seperti air mancur dan mengenai rambut dan anggota tubuh dua orang tersebut. tapi, belum mengkeret juga burungku akhirnya saya
menyuruh lagi kedua orang tersebut dan saya suruh menjepit penis dengan payudara mereka. mau tau rasanya dijepit 4 payudaranya?. wah, uenak
tenan rek!. rasanya 2 kali lipat dibandingkan dijepit 2 payudara. “ah enak sekarang kalian berdua jepit sambil digoyangin ke atas dan
kebawah. waduh. tambah enak. desahanku menjadi-jadi “ahhhh….. uhhhhh….. terus lebih kencang”. dan beberapa menit kemudian akhirnya
ngencret juga. tapi cairan yang keluar sangat sedikit (munkin sudah habis) begitu pula dengan penisku sudah mengekret yang artinya efek obat
itu habis. setelah itu kami bertiga kelelahan berat. kemudian saya meminta untuk kepala saya untuk dijepit oleh payudara montok mereka. ohh
nikmatnya untuk mengurangi kelelahan. dan kemudian saya mencium mereka berdua. karena kelelahan kami bertiga memutuskan untuk tidur dan kami
berpakaian yang terkena mani kita bertiga. kemudian paini dan ina membereskan kamar tidur yang penuh mani tersebut. baru melangkah 10
langakh, burung saya ngaceng lagi yang entah sperma masih ada atau tidak karena ada ide busuk yang bersarang di otak saya. kemudian saya
balik ke tempat pembantu lagi.
“loh, kok mas andi balik lagi?”, tanya paini
“paini, ina, gimana kalo kita mandi bareng?”
“yang bener dong?” kata ina
“iya, kan kita ini penuh mani, bagaimana kalo kita bersih-bersih dulu, nanti kalo kering bener susah lo ngebersihinya”
“ya udah yuk”
kemudian mereka membawa peralatan mandi mereka dan mereka berdua bersama saya diam-diam ke kamar saya. setiap kamar tidur di sini ada kamar
mandinya sendiri. kemudian kita bertiga masuk ke kamar mandi. ketika mereka berdua ingin melepas pakaian mereka saya larang.
“loh mas, katanya mandi, kok nggak boleh copot baju?”, tanya paini
“buka bajunya nanti aja, kita main basah-basahan dulu”
kemudian saya mengambil selang shower dan kusetel air hangat saya siram mereka berdua. kemudian mereka lari-lari kecil kegirangan saat saya
siram. terlihat puting paini dan ina dibali baju setelah saya siram air, kami berdua bermain seperti anak kecil, kemudian mereka berdua
mengambil gayung dan mengambil air di kran dan mnyiramkan air ke saya . saya juga keliatan burung saya meneymbul di balik celana basah.
kemudian kami bertiga melepaskan pakaian kami dan memutar-mutarkan pakaian basah terebut. kemudian kami saling menyabuni satu sama dengan
lain. terhitung di acara menybuni mereka berdua mengalami klimaks. saya dan ina yang penuh busa menyabuni paini. saya menyabuni kedua toket
gedenya sedangkan ina menggosok vaginanya dan tentu saja paini menggelinjang keenakan “esss ahh ohhh” sampai akhirnya klimaks. begitu pula
juga ina. kali ini saya yang mengurusi vaginanya sedangkan toketnya saya serahkan ke paini. khusus ina, dia keluanya cepat sekali. kalau
saya?, tidak, saya belakangan saja. dan kami juga membilas bersama. setelah itu kami sikat gigi bersama dan saya minta minta paini dan ina
yang mulutnya penuh busa saya suruh untuk sikat gigi menggunakan penis saya. dan mereka berdua langung menuruti apa yang saya katakan. mereka
memijat-mijat penisku ini dengan teratur, abis itu, ada dingin-dinginya lagi karena pake mint odolnya. ini tidak berlangsung lama. setelah
mencapai klimaks, penisku langsung mengkerut, tapi hanya setetes mani yang keluar dari penis ku ini, encer lagi. ini menandakan udah
betul-betul empty nih penisku. setelah itu kami saling mengeringkan badan bersama-sama. setelah itu kita berpakaian dan mereka kembali ke
kamarnya. sebelum ke kamaranya, ina saya cegat.
“in, kamu seneng gak hari ini”
“seneng banget mas”
“nanti, kalo mas ke sini, kita main lagi yuk!”
“iya mas, pasti saya kangen sama mas”
setelah itu kami berciuman dan langsung tidur. pagi harinya saya kembali ke kota saya dan sebelum saya pulang saya berpesan agar dia selalu
minum jamu rapet, memakai body lotion, dan menrawat payudaranya agar tidak turun. kemudian kami langsung berangkat ke kota saya dengan naik
mobil dan tentunya tangan saya merayap lagi.
Sejak itu jika saya berkunjung kerumah Pak Amad atau sebaliknya kami sering bersenggama. tapi sejak itu, jika kami ke rumah pak amad, kami
jarang membawa paini sehingga tidak bisa ber-threesome tetapi jika pak amad sekeluarga ke rumah kami, pak amad selalu membawa ina dan kami
ber threesome berkali-kali, tetapi keluarga pak amad jarag sekali ke rumah kami, tapi setidaknya saya sudah berhasil mereanggut keprawanannya
ina dan budak sex saya bertambah 1 sehingga menjadi dua.

TAMAT

Pesta Seks di Pulau Terpencil


Cerita Sex - Pesta Seks di Pulau Terpencil. Teman2ku, Sintia dan Dina mengajak aku ke pulau, nginep semalem. Mereka akan membawa pasangan masing2, sedang aku gak punya pasangan. “Nanti di pulau ada senior trainer untuk snorkeling dan diving, orangnya 40an, ganteng dan tegap badannya. Tipe kamu banget deh Nes. Kamu bisa partneran sama dia”, kata Dina. “Iya, kalo gak aku bengong, sedang kalian berdua asik dengan pasangan masing2″, jawabku. Ketika di Marina Ancol setelah makan siang, aku dikenalkan Dina dengan mas Anto, trainer yang dia sebutkan itu.

Orangnya ganteng juga dan perawakannya tegap, maklumlah untuk olahraga air seperti itu perlu stamina yang tinggi, apalagi dia harus mengajari orang yang akan melakukan diving, kalo snorkeling katanya relatif mudah. “Mas, staf pulau ya”, kataku membuka pembicaraan, ketika speedboat meluncur meninggalkan Marina. “Oh enggak, aku hanya bantu pulau untuk acara diving dan snorkeling. Kalo ada permintaan, pulau akan kontak aku. Ines senang diving?” “Belon pernah mas, susah ya kalo mo diving. Temenku juga pada belon pernah diving”. “Kalo gitu kita snorkeling aja, gak susah kok, cuma ngambang sambil menikmati panorama bawah laut. Di pulau ada lokasi yang sangat indah untuk snorkeling. Kalo mau diving sedikit sambil snorkeling juga bisa, gak dalem kok lautnya”. “Kalo diving kan butuh peralatan, mas”. “Gak usah, dilokasi snorkeling lautnya gak dalem, tahan napas sebentar bisa kok nyilem sedikit. Nanti deh aku ajari”.

Cuaca sangat cerah, laut sepertinya tanpa ombak sehingga perjalanan menuju ke pulau tanpa hambatan apa2. Sesampai di pulau ke 2 temanku langsung cek in ke cottage masing2 dengan pasangannya. Kami mendapatkan cottage yang terapung di laut, letaknya agak berjauhan. Aku dapat cottage yang paling menjorok ke laut. Segera aku cuma mengenakan bikini ku karena mas Anto sudah menunggu untuk snorkeling. Mas Anto membelalak melihat bodiku yang tertutup bikini yang minim itu. Toketku seakan mau tumpah dari bra bikiniku yang aga kekecilan. “Nes kamu seksi amat”. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

Dia memberiku kacamata snorkeling yang ada perati untuk bernapas. aku gak tau ke2 temanku lagi ngapain sama pasangannya. Mula2 kita latihan dulu di kolam renang untuk membiasakan diri dengan kacamata snorkeling itu dan sepatu kataknya. “Kamu mau diving sedikit gak Nes, kalo mau gak usah pake pelampung”. “Iya deh mas, mau. Gak dalem kan lautnya”. “Temen2 kamu gak mau ikutan snorkeling”. “Gak tau pada kemana, kalo udah sama cowoknya masing2 ya asik sendiri lah, Ines sama mas aja, gak punya cowok sih”. “Masak sih, kamu kan cantik, seksi lagi, masak gak ada cowok yang mau, aku aja mau kok”.

Dia mulai menggodaku. Aku hanya tersenyum mendengar celetukan usilnya. Kami mulai latihan di kolam renang. Setelah aku terbiasa dengan kaca mata itu, aku diajaknya ke lokasi diantar dengan speedboat pulau. Sampai dilokasi, aku langsung nyebur ke laut ditemani mas Anto, sedang speedboat kembali ke pulau, dijanjikan akan dijemput lagi setelah kami puas ber snorkeling.

Pemandangan bawah airnya indah sekali, jauh lebih indah katimbang ngeliat di akuarium laut. Tidak puas hanya snorkeling saja, mas Anto mengajakku sedikit diving. Aku diajarinya sebentar untuk bagaimana menahan napas, kemudian kami menyelam. Aku bisa lebih dekat dengan objek yang kulihat dari permukaan. Karena gak bisa menahan napas lama, sebentar2 aku harus kepermukaan untuk menahan napas. Tapi menyenangkanlah bersama mas Anto di laut.

Mas Antopun mulai usil, beberapa kali toketku sengaja digesek dengan lengannya. Aku kembali tersenyum membiarkan. Dia makin berani, toketku malah dirabanya. “Nes, kamu napsuin deh”, katanya to the point. “Masak sih mas napsu ngeliat Ines”. “Iya lah Nes, toket kamu montok banget, aku pengen ngeremes jadinya”, katanya sambil langsung meremes toketku. “Mas…”, keluhku. “Tuh yang jemput sudah dateng”. Aku gak tau berapa lama, kita main2 dilaut, tapi kayanya matahari sudah condong ke barat ketika kami sampai di pulau.

Mas Anto mengajakku ke kolam renang lagi untuk main air. Di kolam renang, Dina dan Sintia sedang main air juga dengan pasangannya masing2, mereka juga pake bikini yang seksi. Terutama Dina yang toketnya paling besar dari kami bertiga. Cowoknya tanpa sungkan meremas2 toket Dina, Dina hanya cekikikan aja. Juga Sintia yang diremas2 oleh cowoknya. Karena kami ke pulau ketika week day, maka di pulau tidak ada tamu lain selain kita. “Darimana Nes”, tanya Sintia.

“Aku snorkeling sama mas Anto, asik deh”. “Kok gak ngajak2″, protes Dina. “Aku nunggu kalian gak keluar2 dari cottage, makanya ditinggal. Tapi kalo ada kalia malah mengganggu aku dan mas Anto”. Kami main2 dikolam sampe lewat magrib, mas Antopun dengan napsunya meremas2 toketku terus. Aku membalas dengan meremas kon tolnya. Terasa kon tolnya sudah keras sekali dibalik celana pendek gombrongnya. Yang mengejutkanku ukurannya, terasa besar sekali dan panjang, kon tol kesukaanku.

“Mas besar sekali”, bisikku. “Mau ngerasain Nes, belon pernah ya ngerasain yang besar seperti punyaku”, jawabnya sambil berbisik juga. Karena sudah gelap, kami balik ke cottage masing2, mas Anto ikut ke cottageku walaupun pulau menyediakan kamar untuknya diperumahan staf. Dia duduk saja di teras yang menghadap ke laut, sementara aku mandi. Aku mengenakan celana super pendek dan bra bikini. Dia tetap saja memakai celana gombrongnya walaupun basah. Kita langsung menuju ke ruang makan karena perut sudah keroncongan. Kami makan malem sembari ngobrol dan becanda2.

Mas Anto mengelus2 pahaku terus. Paha kukangkangkan. Aku jadi menggeliat2 karena rabaannya pada paha bagian dalam, “Aah”, erangku, karena napsuku mulai naik. “Kenapa Nes, napsu ya”, katanya. “Tangan mas nakal sih”, kataku terengah. “Abis kamu napsuin sih”, jawabnya dengan tetap ngelus2 pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas.

Kini tangannya mulai meraba dan meremes no nokku dari luar celana pendekku, Aku semakin terangsang karena ulahnya, “Aku jadi napsu nih”, bisikku. Baiknya temen2ku sudah selesai makan dan ngajak karaokean. Aku terbebas dari elusan mas Anto. Di ruang karaoke, kami nyanyi2 bergantian. Bosen karaoke, mas Anto minta dvd sama operator karaoke dan memutarnya, ternyata film biru.

Asiknya ceweknya tampang melayu, cowoknya bule. Mereka maennya di kolam renang. Mulai dari ngelus, ngeremes, ngemut sampe akhirnya ngenjot dalam berbagai posisi. Mas anto kembali menggerayangi toketku. Kulihat temen2ku sudah tenggelam dalam pelukan pasangannya masing2. Gak lama kemudian Dina keluar ruang, diikuti dengan Sintia. Pastinya mereka akan meneruskan acara di cottage masing2. Mas Anto berbisik, “Kekamar aja yuk Nes”.

Aku ikut saja ketika tanganku ditariknya, sambil berpelukan kita menuju ke cottageku. Di cottage, mas Anto membereskan teras, dipan yang ada diteras dihampari selimut sebagai alas. Dia mengambil bantal dari kamar dan mematikan lampu teras. Suasana reman2 karena hanya disinari lampu dari kamar. Romantis sekali suasananya karena hanya terdengar demburan ombak dan terasa sekali2 ada angin membelai badan.

Aku berbaring di dipan yang sempit sehingga agak berdesakan dengan mas Anto. Dia terus meremas-remas gundukan di selangkanganku. Aku merespon dengan gerakan pinggulku yang
menekan-nekan tangannya. Perlahan-lahan celana pendekku dilbukanya, aku mengangkat pantatku supaya celana itu mudah dilepaskan. Terasa jarinya mulai menelusuri CDku. Dia meremas kembali gundukan yang kini hanya terlindung oleh cd.

Kemudian jarinya menguak cdku dari samping. Jari
tengahnya dengan trampil mencari belahan no nokku. Jari tengahnya mulai menelusuri kehangatan sekaligus kelembaban di balik jembut keritingku yang lebat. Sampai akhirnya mendarat di i tilku. Daging kecil itu sudah mengeras. Dia segera berkosentrasi pada bagian itu. Aku tidak mampu menahan kenikmatan akibat gelitikan jarinya di i tilku. Aku makin erat memeluknya dan dia makin intensif memainkan jariku di i tilku. Aku tidak bisa memperkirakan berapa lama jarinya bermain di
i tilku. Akhirnya aku mengejang.

Aku nyampe. “Mas, belum apa2 Ines dah nyampe. Hebat ih permainan jarinya mas. Apalagi kon tol mas ya”, kataku terengah. Dia mengangkangkan pahaku dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku. “Mas pinter banget ngerangsang Ines, udah biasa ngerangsang cewek ya”, kataklu terengah. CD ku yang minim itu dengan mudah dilepasnya, demikian pula bra bikiniku dan tak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke no nokku yang sudah sangat basah.

Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada no nokku itu. Lidahnya menyusup ke dalam no nokku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati i tilku. “Ines sudah pengen dien tot”, aku mengerang saking napsunya. Dia menghentikan aksinya, kemudian memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga lidah kami saling membelit didalam mulutku.

Pelukannya makin erat. Terasa ada sesuatu yang mengganjal diperutku, kon tolnya rupanya sudah ngaceng berat. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan kon tolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku. “Aah”, lenguhku sementara bibirku masih terus dikulumnya dengan penuh napsu juga.

Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke arah no nokku, “Aah”, kembali aku mengerang ketika jarinya mulai mengilik no nokku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku menggeliat2 kegelian. Sementara itu jarinya mulai mengelus2 no nokku yang sudah sangat basah itu dan kemudian kembali menjadikan i tilku sasaran berikutnya.

Digerakkannya jarinya memutar menggesek i tilku. Aku menjadi lemes dipelukannya. “Nes, jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini, padahal baru nyampe”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi. Dia membuka celananya, sekaligus dengan cdnya. Ternyata kon tolnya besar dan panjang, berdiri tegak karena sudah ngaceng berat. Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup ditembok teras.

Dia memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek2 no nokku. no nokku yang sudah sangat licin itu membantu masuknya kon tol besarnya dengan lebih mudah.

Kepala kon tolnya sudah terjepit di no nokku. Terasa sekali kon tolnya sesek mengganjal di
selangkanganku. “Aah, gede banget kon tol mas”, erangku. Mas Anto diam saja, malah terus mendorong kon tolnya masuk pelan2. Aku menggeletar ketika kon tolnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan kon tolnya yang besar itu. Pelan2 dia menarik kon tolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk kon tolnya makin cepat sehingga
akhirnya dengan satu hentakan kon tolnya nancep semua di no nokku. “Aah, enak banget kon tol mas”, jeritku. “No nokmu juga peret banget Nes. Baru sekali aku ngerasain no nok seperet no nokmu”, katanya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk no nokku.

“Huh”, dengusku ketika terasa kon tolnya nancep semua di no nokku. Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. No nokku terasa berdenyut meremes2 kon tolnya yang nancep dalem sekali karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu enjotan keluar masuk kon tolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan kon tolnya di no nokku. “Enak , enjotin yang keras, aah, nikmatnya”, erangku gak karuan. Keluar masuknya kon tolnya di no nokku makin lancar karena cairan no nokku makin banyak, seakan menjadi pelumas kon tolnya. Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku.

Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes2 toketku. Sementara itu, kon tolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat dan keras.

Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali2 menggesek pantatku ketika kon tolnya nancep semuanya di no nokku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali2, ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot no nokku. Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kon tolnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kon tolnya sehingga rasanya kon tolnya nancep lebih dalem lagi di no nokku. “Terus , enjot yang keras, aah nikmat banget deh dien tot mas”, erangku. Dia makin seru saja mengenjot no nokku dengan kon tolnya. Aku tersentak.

Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan kon tolnya pada no nokku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, no nokku mengejang dan “Ines nyampe aah”, teriakku. no nokku berdenyut hebat mencengkeram kon tolnya sehingga akhirnya, kon tolnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan.

Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami no nokku. Kon tolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Napasku memburu, demikian juga napasnya. “Nes, gak apa2 kan aku ngecret didalem no nok kamu”, katanya. “Gak apa2 kok mas, Ines punya obat biar gak hamil”. Kon tolnya terlepas dari jepitan no nokku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera berbaring didipan. “Nes, nikmat banget deh no nok kamu, peret dan empotannya kerasa banget”, katanya. “Mas sudah sering ngen totin abg ya, ahli banget bikin Ines nikmat. “, jawabku sambil menelentangkan badanku disebelahnya. “Paling sama customer yang ngundang aku ke pulau seperti kamu gini. Ya aku milih yang bag lah, kalo sepantaran aku mana asik”, jawabnya.

Mas Anto bangun dan masuk kamar mandi. Dia rupanya sedang membersihkan dirinya karena sejak abis berenang di laut dia belum mandi, sementara aku masih saja telentang di dipan menikmati sisa2 kenikmatan yang baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, duduk disampingku yang terkapar telanjang bulat. “Kamu bener2napsuin deh Nes, toket kamu gede dan kenceng, mana pentilnya gede lagi”, katanya. Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya. “Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih.

Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget dien totnya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku, “Nes, aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kon tolnya gede dan panjang, kuat lagi ngen totnya. Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku.

Sementara itu tangannya mulai meremes2 toketku dengan gemes. Dia melepaskan bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat2 karena napsuku makin memuncak juga. “Aah, mas napsu banget sih, tapi aku suka banget”, erangku. Toketku yang sebelah lagi diremes2nya dengan gemes. Jari2nya menggeser kebawah, keperutku, Puserku dikorek2nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian.

Akhirnya jembutku dielus2nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui jembutku mengilik2 no nokku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk mempermudah dia mengilik no nokku. “Aah”, aku melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di no nokku, otomatis kon tolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dia mengilik no nok dan i tilku dengan lidahnya, kon tolnya kuremes dan kukocok2, keras banget kon tolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan2 i tilku sehingga pantatku terangkat dengan sendirinya.

Enggak lama aku mengemut kon tolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku, kon tolnya ditancapkannya di no nokku dan mulai ditekennya masuk kedalam. Setelah nancep semua, mas Anto mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget kon tolnya mengisi seluruh ruang no nokku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngen tot sama dia. Aku menggeliat2kan pantatku mengiringi enjotan kon tolnya itu.

Cukup lama dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, tiba2 dia berhenti dan mencabut kon tolnya dari no nokku. Dia turun dari dipan
dan duduk di kursi yang ada didekat dipan, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan erat. Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kon tolnya yang masih ngaceng itu masuk ke no nokku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit2 kon tolnya mulai ambles lagi di no nokku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya kon tolnya mendesak masuk no nokku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol2 pantatku. Aku mulai menaik turunkan badanku
mengocok kon tolnya dengan no nokku.

Dia mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi. “Aah, enak banget deh, lebih nikmat dari yang tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kon tolnya yang terjepit erat di no nokku. No nokku mulai berdenyut lagi meremes2 kon tolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan kon tolnya sedalam2nya di no nokku sambil mengerang2. Tangannya memegang pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kon tolnya dengan no nokku. Aku memeluk lehernya supaya bisa tetep mengenjot kon tolnya, denyutan no nokku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya, “Nes, empotan no nokmu kerasa banget deh, mau deh aku ngen tot ama kamu tiap hari”.

Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan “Ines nyampe, aah”, teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya. Hebatnya dia belum ngecret juga, kayanya ronde kedua membuat dia bisa ngen tot lebih lama. “Cape Nes”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku. “He eh”, jawabku singkat.

Pelan mas anto mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga aku berdiri, kon tolnya lepas dari jepitan no nokku. kon tolnya masih keras dan berlumuran cairan no nokku. Kembali aku dimintanya nungging didipan, doyan banget dia dengan doggie style. Aku sih oke aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu. Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan.

Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah no nokku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa menjilati no nokku dari belakang. Aku lebih menelungkup sehingga pantatku makin menungging dan no nokku terlihat jelas dari belakang. Dia
menjilati no nokku, sehingga kembali aku berteriak2 minta segera dien tot, “nakal deh mas, ayo dong Ines cepetan dien totnya”. Dia berdiri dan memposisikan kon tolnya dibibir no nokku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan sekali enjotan. Dia mulai mengenjot no nokku dengan kon tolnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat2kan pantatku mengimbangi enjotan kon tolnya dino nokku.

Jika dia mengejotkan kon tolnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang sehingga menyambut kon tolnya supaya nancep sedalam2nya di no nokku. Toketku berguncang2 ketika dia mengenjot no nokku. Dia meremes2 toketku dan memlintir2 pentilnya sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. “Terus mas, nikmat banget deh”, erangku lagi. Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes kon tolnya.

Dengan gerakan memutar, i tilku tergesek kon tolnya setiap kali dia mengenjotkan kon tolnya masuk. Denyutan no nokku makin terasa keras, diapun melenguh, “Nes, nikmat banget empotan no nok kamu”. Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang, “Aah nikmatnya, Ines nyampeee”. Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya.

Aku ditelentangkan di dipan dan segera mas Anto menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kon tolnya di no nokku. Kon tolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena no nokku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai mengenjotkan lagi kon tolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kon tolnya.

Dia terus mengejotkan kon tolnya dengan cepat dan keras. Dia kembali menciumi bibirku, leherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kon tolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengen toti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi.

Kon tolnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku
heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dien tot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kon tolnya. No nokku makin mengedut mencengkeram kon tolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, “terus mas, yang cepet, Ines udah mau nyampe lagi”, teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kon tolnya
keluar masuk dan, “Aah Ines nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di no nokku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku.

Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dino
nokku. ” Mas kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama mas. Kapan mas ngen totin Ines lagi”, kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. “Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja ngen totin kamu. No nok kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah aku en tot”, jawabnya memuji.

Kita pindah kedalem kamar. Aku terkapar telanjang karena nikmat dan tak lama lagi tertidur. Paginya aku terbangun karena mas Anto memelukku. Kayanya sarapan pagi bakalan ngerasain kon tolnya lagi keluar masuk no nokku. “Nes, aku pengen ngerasain empotan no nok kamu lagi ya, boleh kan”, katanya. Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum, “Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah.

Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya. “Hmmmhhh… aduh Nes enak ..” rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya , kon tolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, “Ahhhhh… Hhhh….Hmmhmh… Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. Kon tolnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meemas-remas rambutku saking enaknya, “Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kon tolnya, kemudian aku bilang, “sekarang giliran mas yach?” Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya.

“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku yang tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku. Dia langsung menciumi no nokku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati no nok dan i tilku. “Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot no nokku yang sudah mulai basah itu. “Ahhhh… Enak …”, desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tidak peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kon tol besarnya di no nokku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kon tol.

Pelan-pelan dia memasukkan kon tolnya ke dalam no nokku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kon tolnya dalam no nokku. “Uh… uhhh….aahh…nikmat banget” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kon tolnya dalam no nokku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kon tolnya di no nokku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe, “Ah…Ines sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan kon tolnya dino nokku, “Bareng nyampenya ya Nes, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah.

Enjotan kon tolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, “Ines nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa no nokku berdenyut2 meremas kon tolnya sehingga diapun menyodokkan kon tolnya dengan keras, “Nes, aku ngecret aah”, terasa semburan pejunya yang deres dino nokku. Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku.

Habis makan pagi, kita siap2 untuk kembali ke Marina

TAMAT

 
 
Copyright © Pengalaman Sex Seru